Gepeng dan Pedagang Asongan Ditertibkan | Bali Tribune
Diposting : 3 May 2021 00:35
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/Satpol PP Kota Denpasar saat menertibkan gelandangan, pengemis, pedagang asongan, dan pengamen yang beroperasi di simpang Gatsu Timur (Pasar Tamba Desa Adat Tembau).
balitribune.co.id | Denpasar - Satpol PP Kota Denpasar  menertibkan puluhan gelandangan, pengemis (Gepeng), pedagang asongan serta pengamen yang beroperasi di beberapa titik di Kota Denpasar seperti di simpang Gatsu Timur (Pasar Tamba Desa Adat Tembau). 
 
Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga saat dihubungi, pada Jumat (30/4) mengatakan,  dalam masa pandemi Covid-19 ini, Satpol PP telah banyak menertibkan pengamen dan  gelandangan yang beroperasi di perempatan jalan di Kota Denpasar. 
“Apa yang telah mereka lakukan tersebut sudah melanggar Perda No 1 tahun 2015 tentang ketertiban umum. Maka dari itu kami harus mengambil tindakan dengan menertibkan mereka semua,” ujarnya.
 
Lebih lanjut dikatakannya, adapun hasil kali ini pihaknya menindak puluhan orang gelandangan, pedagang asongan maupun pengamen. Selanjutnya puluhan orang ini  diamankan di kantor Satpol PP Kota Denpasar sebelum dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. 
 
“Dengan tindakan ini kami berharap tidak ada lagi gelandangan, pedagang asongan maupun pengamen yang beroperasi di persimpangan jalan atau di lampu merah. Selain membahayakan pengguna jalan raya, tindakan ini juga dapat membahayakan dirinya sendiri," ujarnya. 
 
Selain melakukan penertiban pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, yaitu tidak melakukan kegiatan yang berdampak kerumunan, selalu gunakan masker, jaga jarak, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan dan selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 
 
"Selain melanggar Peraturan Daerah  pengamen dan gelandangan ini juga sangat dikeluhkan masyarakat karena sangat menganggu lalu lintas," ujarnya. 
 
Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan penertiban  Protokol Kesehatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat  (PPKM) skala mikro di wilayah Desa Pemecutan Kaja tepatnya di Jl. Maruti –Jl. Cokroaminoto. Dalam kegiatan tersebut terjaring 12 orang, diantaranya 10 orang di denda karena tidak menggunakan masker dan 2 orang dibina karena tidak memakai masker dengan benar.