BALI TRIBUNE - Hujan yang tiada henti mengguyur dalam empat hari terakhir, membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Gianyar kewalahan. Menyusul terjadinya musibah bencana yang terus menyambung, mulai dari pohon tumbang, longsor, banjir luapan hinga jalan jebol.
Kepala BPBD Gianyar, AA Oka Digjaya, Senin (10/7), mengungkapkan, hingga saat ini hujan diperkirakan masih mengguyur. Sehingga potensi bencana seperai banjir, longsor dan pohon tumbang dna lainnya masih harus diwaspadai. Karena kondisi cuaca ini diperkirakan masih akan terus berlangsung tanpa diketahui jelas kapan akan berhenti. Untuk itu, pihaknya tetap menyiagakan pasukan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk stand by siaga bencana. “Dalam empat hari ini, hujan terus mengguyur hingga menimbulkan sejumlah bencana,” ungkapnya.
Seiring itu, bencana pohon tumbang, tanah longsor dan banjir terjadi di sejumlah wilayah di Gianyar. Meskipun tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun bencana ini sempat mengganggu aktivitas warga. Seperti yang terjadi Minggu (9/7) malam di jalur Cucukan, Medahan, Blahbatuh. Sebatang pohon perindang jalan tumbang melintangi jalan. Syukurnya saat kejadian jalur tersebut sedang sepi. Phaknya pun langsung menerjunkan petugas TRC untuk melakukan evakuasi.
Mengantisipasi bencana pohon tumbang, pihaknya pun sudah menyiagakan petugas untuk senantiasa siap melakukan pemangkasan maupun penebangan pohon besar yang dikhawatirkan tumbang dan berpotensi menimbulkan bencana. Seperti yang dilaksanakan Senin (10/7) di kawasan Keramas, Blahbatuh, tepatnya di areal Setra Pura Dalem Agung. Sebuah pohon beringin besar dipangkas karena sudah berumur dan rawan tumbang. Aksi ini dibantu seumlah warga setempat.
Sementara, Sabtu (8/7), bencana tanah longsor sempat terjadi di kawasan Penestanan, ayan, Ubud. Material longsoran yang hingga menutupi bahu jalan langsung dibersihkan petugas siaga bencana bersama sejumlah warga. Selama cuaca tak menentu ini, petugas dipastikan siap terjun ke lokasi bencana.