GIPI Ajak 10 Bali Baru Bersinergi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 August 2016 11:40
ayu eka - Bali Tribune
gubernur
I Made Mangku Pastika saat mengukuhkan kepengurusan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) masa bakti 2016-2021, di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar Selasa (23/8).

Denpasar, Bali Tribune


Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Selasa (23/8) di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar mengukuhkan kepengurusan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) masa bakti 2016-2021. Usai pengukuhan dilanjutkan rapat kerja daerah (Rakerda) GIPI Bali 2016, salah satunya membahas usulan otonomi khusus kepariwisataan.

Mangku Pastika menyatakan, Rakerda GIPI Bali ini memiliki posisi strategis dan berkontribusi untuk pembangunan daerah Bali. "Supaya GIPI Bali membahas isu-isu penting yang berpotensi mengganggu bahkan mengancam pembangunan Bali, seperti keamanan, kesehatan, termasuk munculnya kompetitor baru," ucapnya.

Pihaknya meminta GIPI Bali agar mampu melihat keunggulan pesaing atau kompetitor destinasi wisata Bali. Mengingat saat ini Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata mulai mengembangkan 10 destinasi wisata baru (10 Bali baru).
"GIPI harus mampu melihat pesaing. Bila perlu kita undang kembali pakar pemasaran supaya wawasan kita terbuka," ujar Mangku Pastika.

Kendati pesaing destinasi Bali banyak bermunculan, pihaknya menyatakan Bali harus tetap optimis dan yakin bahwa pariwisata Bali tetap berkembang sesuai potensi yang ada dan mampu berkembang di era global. "Branding kita kuat, jadi saya yakin Bali yang kecil ini tetap agung," katanya.

Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana yang akrab disapa Gus Agung mengungkapkan, 10 Bali baru tak harus dilihat sebagai kompetitor namun sebaliknya. Menurutnya Bali dan 10 Bali baru bisa bekerjasama, bersinergi dalam menarik kunjungan turis agar target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 mendatang dapat tercapai.

"Jangan anggap itu sebagai kompetitor. Bantu mereka, karena kita perlu masukan untuk hal baru. Kita harus bersinergi dengan daerah lain karena Bali butuh konekting. Jadikan sebagai kekuatan jangan sebagai  hambatan," terangnya.