Denpasar, Bali Tribune
Pemprov Bali kian serius menggodok rencana pembangunan bandara di Kubutambahan, Buleleng. Bandara yang akan menggunakan lahan seluas 1.400 hektare itu nantinya juga bisa menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan arus air laut. Tidak hanya itu, bandara ini juga akan menghasilkan air bersih melalui proses desalinasi, serta juga akan disediakannya tempat khusus bagi nelayan untuk tetap bisa memiliki mata pencaharian.
Gubernur Made Mangku Pastika seusai memimpin rapat rencana pembangunan bandara dan pendukungnya di Bali utara, di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Kamis (26/5), kepada wartawan mengatakan, keberadaan bandara tidak akan menghilangkan ataupun mengganggu keberadaan sekitar 400-600 hektare sawah di sekitar areal bandara.
“Areal persawahan itu jangan diganggu, biar sawah jadi atraksi Bali yang pulaunya kecil, alamnya harus tetap lestari, bandara ini nantinya akan menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan Bali bagian barat dengan Bali bagian selatan. Dengan adanya bandara ini juga diharapkan bisa mengurangi kepadatan arus penerbangan yang ada di Bandara Ngurah Rai,” ucap Gubernur Pastika.
Dijelaskan gubernur, keberadaan bandara di Bali Utara nantinya juga akan mengakomodir permintaan sejumlah penerbangan asing untuk membuka jalur penerbangan langsung ke Bali. Namun yang lebih penting, Gubernur Pastika minta jika bandara tersebut sudah beroperasi agar menempatkan para tenaga kerja lokal untuk dipekerjakan.
Untuk itu Pastika minta agar pihak AKC juga memberikan spesifikasi kecakapan tenaga kerja yang nantinya dibutuhkan sehingga Pemprov bisa mempersiapkan para tenaga kerja sesuai kebutuhannya. “Beri kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan, nanti kita akan persiapkan tenaga kerjanya,“ imbuhnya.
Pastika menyayangkan sampai saat ini Pemkab Buleleng masih belum mengeluarkan rekomendasi untuk tempat pembangunan bandara. Padahal, ia sudah mengeluarkan rekomendasi pada bulan April lalu. Pastika menambahkan, bandara yang menghabiskan dana Rp50 triliun itu tidak bersumber dari APBD maupun APBN, melainkan dari investor, yang kini sedang proses penjajakan.
Sementara ketua tim AKC, Dr Made Mangku menyampaikan pihaknya sudah sangat serius dan mempersiapkan dengan matang tentang rencana pembangunan bandara tersebut. Selain didesain dengan teknologi canggih dengan pemikiran 50 tahun ke depan, bandara ini akan dibangun dengan konsep airportcity yang dilengkapi dengan sarana olahraga, pusat perbelanjaan, danau buatan, teater serta fasilitas pendukung lainnya sehingga akan menjadi bandara canggih dan lengkap.