BALI TRIBUNE - Pembangun Bali bukan di atas bentang alam kosong yang vakum, namun pembangunan yang terencana. Dalam pelaksanaannya, pembangunan itu mesti terukur dan terencana, maksudnya agar pembangunan itu terarah.
Tantangan Bali dalam pembangunan ke depannya yaitu bagaimana meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar memiliki daya saing. Demikian disampaikan Kepala Bappeda Bali, Putu Astawa, di Denpasar, Selasa (6/11). “Isu yang paling penting dari Bali bagaimana meningkatkan daya saing berbasis IT dan penerapannya sangat mempengaruhi kecerdasan masyarakat,” sebut Astawa.
Lebih lanjut, ia menuturkan, Bali sebagai daerah tujuan wisata domestik dan mancanegara memiliki daya saing lebih. Bahkan dengan dicetuskannya 10 Bali Baru oleh pemerintah Bali harus berkemas agar tampil lebih baik. “Perbaikan SDM, manajemen pariwisata, dalam menghadapi persaingan sangat kita perlukan,” tukasnya.
Menurutnya, kalau tidak berbenah, tidak mustahil Bali akan ditinggalkam. Ia mencontohkan berbagai persoalan yang kini tengah dihadapi, seperti sampah, kemacetan, polusi, transportasi dan lainnya. “Bali selama ini menjadi hub dari tamu yang berkunjung. Kalau ini tidak diperbaiki, kita hanya jadi persinggahan tamu yang akan ke Gili Trawangan,” kata Astawa, mengingatkan.
Ia juga mengungkapkan, untuk meraup wisatawan yang kerap berkunjung ke Gili Trawangan, Bali juga punya lokasi serupa yang jauh lebih baik dan bagus dari Gili Trawangan. “Tanpa mengecilkan arti dari Gili Trawangan, Nusa penida jauh lebih baik dari itu. Apalagi kalau dikelola seperti kawasan Nusa Dua jelas lebih jauh menarik,” sebutnya.
Astawa juga menyampaikan, perbaikan citra diperlukan Bali dalam meningkatkan Quality of Tourism artinya, Bali harus menciptakan periwisata yang berkualitas, bukan murahan. “Apalagi pendapatan daerah kita banyak ditopang dari sektor pariwisata, jelas quality tourism jadi kunci untuk mencapai itu,” katanya lagi.
Dalam kesempatan ini ia juga menjelaskan kondisi Gunung Agung yang statusnya telah diturunkan. Karena itu, wisatawan tak perlu ragu berkunjung ke Bali. “Beberapa saat lalu, gubernur telah bertemu dengan para konsulat jenderal yang ada di Bali dan memastikan Bali aman untuk dikunjungi,” tutur Astawa. Ia menambahkan, Gunung Agung jauh lokasinya dari pusat pariwisata.