balitribune.co.id | Denpasar - H-7 Lebaran harga bahan pokok di Pasar Badung cenderung stabil. Hanya saja terjadi penurunan pembeli lantaran banyak masyarakat telah mudik lebih awal.
Seperti diakui Ketut Kendri (50) pedagang bumbu dapur di areal Pasar Badung, Selasa (26/4), bahwa tidak ada kkenaikan harga menjelang lebaran. Bawang “bima” atau bawang merah Bali super masih harga Rp 30.000/kg. Lainnya seperti bawang putih Rp 23.000/kg, cabe rawit Rp 22.000/kg, tomat Tabanan Rp 8.000/kg, tomat Kintamani Rp7.000/kg dan garam halus Rp 8.000/kg.
Menurut Ketut Kendri, walaupun harga kebutuhan stabil namun yang dirasakan para pedagang adalah justru pembeli semakin hari semakin sedikit. Kondisi ini tentu berbeda dengan Idul Fitri sebelum Covid-19 dimana H-7 sudah banyak yang membeli barang dagangannya. "Biasanya dulu orang beli 1 kg, sekarang 1/4 kg, paling banyak 1/2 kg," keluhnya.
"Memang semenjak Covid-19 ini pembeli menurun bahkan beberapa hari ini semakin sepi, mungkin banyak yang sudah mudik" ujarnya. Dia mencontohkan, bawang merah yang sekali pesan sebanyak 1 zak dengan berat 30 kg hanya mampu habis terjual dalam 5 - 7 hari.
Pedagang yang berasal dari Banjar Balun, Denpasar ini telah berjualan sejak 25 tahun silam. Kendri menambahkan jika waktu masih remaja ia berjualan daging babi bersama ibunya. Ketika mulai berumah tangga disitulah ia memutuskan berjualan bahan masakan sendiri.
Sementara Mifta yang juga pedagang di Pasar Badung mengaku harga dagangannya tidak mengalami kenaikan atau penurunan. Seperti beras harganya masih di angka Rp12.000/kg, gula halus tanpa merk Rp 14.500/kg, minyak goreng Rp 25.000/liter, telur Rp 40.000/krat, kacang mentah Rp 28.000/kg, tepung merk segitiga biru Rp 11.000/kg sedangkan merk bogasari Rp 10.000/kg.