Diposting : 5 May 2022 12:32
RAY - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Kasus dugaan perselingkuhan Meivi Marce Margaritha Powa (45) dengan seorang oknum pengacara berinisial ARMB yang digerebek di salah satu villa di kawasan Kuta Utara, Sabtu (8/1/2022) pukul 23.00 Wita lalu kini memasuki babak baru. Setelah saling klaim antara Meivi dengan suaminya Ng Boon Kwee alias Daniel (68), sekarang anak dari Meivi dari hasil pernikahan pertamanya, Virgine membantah pernyataan dari sang ibu kandungnya itu.
"Mama bilang, mama yang beli rumah di Sanur itu tidak benar. Karena mama tidak bekerja dan mama tidak punya penghasilan. Daddy (panggilan ayah tirinya Daniel - red) yang bekerja mencari uang," ungkapnya kepada wartawan di Denpasar, Kamis (4/5).
Selain itu, sang anak juga membantah pernyataan ibunya yang menyebut ayah tirinya itu suka main perempuan atau punya Wanita Idaman Lain (WIL). Justru ia mengaku sering melihat ibunya yang main serong dengan lelaki lain, baik selama di Jakarta maupun Bali. Gadis kelahiran Manado, Sulawesi Utara 23 tahun lalu itu mengaku sering diajak bepergian oleh ibunya lalu bertemu diduga pria lain. Saat di Jakarta, Virgine sempat mengadukan hal itu kepada Daniel, namun malah dimarahi bahkan diusir oleh ibunya. Kemudian di Bali, ibunya bersama oknum pengacara itu ia kali pertama bertemu di Halloween pada Oktober 2021. Ia mengaku melihat ibunya bermesraan dengan pria itu yang layaknya orang pacaran di sebuah tempat karaoke. Bahkan ketika bersama dalam satu mobil dengan pria itu, ibunya dan oknum pengacara tersebut sempat terlihat berciuman. Karena pengalaman dimarahi, Virgine jadi trauma untuk buka suara kepada ayah tirinya.
"Sempat mama sama oknum pengacara itu tidak pulang selama beberapa hari. Setelah malam tahun baru 2022 baru mama kembali ke rumah. Saya sempat bilang sama mama, saya tidak mau lihat mama jalin hubungan dengan pria lain," terang Virgine.
"Daddy yang bekerja dan mengurus saya dan tiga orang adik saya," sambungnya.
Virgine mengaku menceritakan apa yang ia lihat kelakuan ibunya itu karena ia tidak ingin kedua pihak menyelesaikan masalah dengan memutar balik fakta, sehingga membuat buruk citra salah satu pihak yang berimbas pada keadaan keseluruhan keluarga. Harapan utamanya sang ibu dan ayah tirinya itu bisa rujuk kembali. Tapi jika akhirnya harus berpisah lewat pengadilan, maka harus diselesaikan sebagaimana mestinya.
"Kalau hak asuh saya berharap jatuh ke tangan Daddy. Karena saya tidak mau melihat adik - adik mengalami seperti apa yang saya alami. Tidak adil Daddy dibegitukan. Padahal dia memberikan kasih sayang sebagaimana seorang ayah semestinya. Saya intinya mau yang terbaik, adil bagi keduanya," pungkas gadis yang tengah menjalani kursus menjahit ini.
Sementara sang ibu, Meivi Marve yang dikonfirmasi wartawan, enggan mau berkomentar tentang pernyataan anaknya itu. "Aku nggak mungkin kasih statemen lagi yang mempermalukan anak - anak saya," jawabnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasca penggerebekan bersama oknum pengacara di villa, Meivi justru mengusir Daniel dari rumah dan menggugat cerai dan saat ini sedang bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Dan yang menjadi pengacaranya Meivi adalah pria yang digerebek bersamanya di villa tersebut. Sementara Daniel untuk mencari keadilan, telah bersurat kepada Kapolda Bali dan Kapolri.