balitribune.co.id | Singaraja - Permainan rakyat megangsing diminta agar menjadi agenda rutin kepariwisataan di Buleleng agar menjadi sebuah atraksi wisata khas Kabupaten Buleleng. Hal itu diinstruksikan Bupati Putu Agus Suradnyana kepada Dinas Pariwisata (Dispar) Bueleleng, Minggu (10/4/2022).
“Karena selama ini agenda kegiatan megangsing sifatnya masih dadakan. Tidak diatur jadwalnya dengan baik. Jika sudah dikembangkan, diatur jadwalnya dengan baik dan dijadikan agenda rutin, megangsing bisa menjadi atraksi wisata khas Buleleng,” ujarnya saat menghadiri kegiatan olahraga megangsing di Lapangan Gangsing Lingkungan Lapang, Banjar Dinas Asah, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, kemarin.
Menurut Agus Suradnyana, megangsing merupakan olahraga tradisional yang masih sangat diminati di beberapa desa yang ada di Kabupaten Buleleng termasuk di Desa Gobleg. Para tetua adat di Desa Gobleg telah berhasil melestarikan megangsing. Kelestarian tersebut dibuktikan dengan kehadiran banyak masyarakat dalam setiap pertandingan megangsing.
Olahraga tradisional megangsing ini diharapkan terus bisa dilestarikan dengan baik. Pengembangan-pengembangan bisa dilakukan seperti menjadikan olahraga megangsing sebagai atraksi wisata. Namun, sebelum itu, jadwal pertandingan dari olahraga megangsing ini agar diatur sebaik baik menjadi kegiatan yang rutin dilakukan. Hal tersebut diperlukan karena setiap pertandingan megangsing yang digelar bersifat mendadak. Tidak ada jadwal yang pasti. Dinas Pariwisata (Dispar) juga diinstruksikan untuk segera menjadikan megangsing agenda rutin dan sebuah atraksi wisata.
Agus Suradnyana mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng sangat mendukung pelestarian megangsing ini. Salah satunya dengan pembuatan arena di Desa Gobleg dan Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Pembangunan tersebut dilakukan mengingat setiap desa memiliki tipe permainan megangsing yang berbeda-beda. Nantinya, bergantian akan menjadi tuan rumah pertandingan megangsing.