Intensif Menyemprot EE, Insentif Tagana Tak Kunjung Cair | Bali Tribune
Diposting : 11 August 2021 22:54
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ SEMPROT - Petugas dari Tagana yang diintensifkan membantu penyemprotan EE.
balitribune.co.id | Gianyar  - Taruna Siaga Bencana (Tagana) meski statusnya hanya relawan sosial, namun dedikasinya untuk kemanusiaan tidak diragukan lagi. Namun sayang, pasukan biru yang kerap disebut pahlawan kemanusiaan ini, masih jauh dari perhatian.
 
Hal demikian di Gianyar, di saat diitensifkan berjibaku memerangi Covid-19, insentif tali kasih yang seharusnya mereka terima, justru tak kunjung cair. Pantuan di lapangan selama Pandemi ini,  mereka bekerja tanpa pamrih, mereka bekerja tak kenal lelah meski penuh risiko terpapar Covid-19. Dari awal pendemi, mereka adalah relawan yang diandalkan dalam menjaga pasien Covid-19 yang menjalani isolasi.  
 
Kini, dalam memerangi Covid yang semakian mengganas, mefeka diintensifkan dalam melaksanakan penyemprotan desinfektan organik Eco Enzim (EE) di desa-desa Gianyar. Hanya saja, karean sifatnya relawan, peran mereka tetap hanya diposisikan sebagi tenaga bantuan.  Dalam hal ini membantu Komunitas EE melakukan penyemprotan di beberapa desa.
 
Dikonfirmasi Kabib Perlindungan Sosial dan Bencana, Dinas Sosial Gianyar, Heni Sriwahju, Rabu (11/8/2021), membenarkan kalau insentif  Tagana di Tahun 2021 belum cair. "Insentif untuk Tagana tidak besar, itu namanya tali asih, nominalnya perbulan Rp 100 ribu perbulan," jelas Heni Sriwahju.
 
Ditambahkan, Tagana yang didirikan di tahun 2004 silam, tenaganya diturunkan untuk penanggulangan bencana. Seperti sebelumnya membantu evakuasi bencana erupsi Gunung Agung, turun membantu dalam bantuan penyaluran bantuan kepada bencana alam. "Pada saat pandemi Covid, tenaga Tagana turun untuk membantu menjaga pasien yang terpapar Covid-19 di beberapa hotel tempat isolasi," tambah Heni. 
 
Dikatakannya, saat menjaga pasien terpapar covid 19, tenaga Tagana sangat rentan terpapar. "Bersyukur sampai saat ini belum ada tenaga yang terpapar, namun kami was-was juga," jelasnya. Sedangkan saat ini, mengingat tenaga Tagana tidak lagi menjaga pasien isolasi mandiri dan kejadian bencana relatif berkurang, Tanaga diperbantukan melakukan penyemprotan EE. "Tenaga sudah diturunkan beberapa kali ikut penyet EE, berikutnya nanti di Batubulan," jelasnya.
 
Berkait intensif tali asih kepada Tagana, untuk Januari sampai Maret 2021 diamprahkan. Diakuinya dana tali asih relatif kecil, namun Tagana sendiri adalah relawan yang membantu pemerintah dalam hal penanggulangan bencana di bawah Kementerian Sosial RI. "Yang terdaftar sesuai SK sebanyak 59, namun yang aktif sebanyak 35 anggota," tutupnya.