balitribune.co.id | Negara - Menjelang acara puncak KTT G20 di Nusa Dua, Badung sejumlah persiapan kini terus dimatangkan, termasuk oleh daerah-daerah yang ada di Bali, tak terkecuali di Jembrana. Jembrana sendiri akan ambil bagian pada kegiatan dengan menampilkan Kesenian Jegog pada event World Conference on Creative Economy (WCCE) yang dilaksanakan Rabu (5/9) hingga Jumat (7/10).
Kesenian jegog dipastikan siap ditampilkan dalam memeriahkan pelaksanaan event WCCE. Bupati Jembrana I Nengah Tamba Selasa (4/10) menyatakan pihaknya telah melaksanakan berbagai persiapan, khususnya terhadap kesenian jegog yang akan ditampilkan dalam rangkaian kegiatan KTT G-20. Pihaknya menyebut sudah dilakukan beberapakali uji coba pementasan jegog yang akan tampil pada event WCCE.
Bupati mengaku sudah langsung menyaksikan latihan kesenian sekha jegog yang akan tampil di event WCCE pada Senin (3/10/2022) di Angkringan Negaroa Bahagia. Pihaknya mengaku juga sudah menegaskan kepada para seniman jegog yang terlibat agar dapat memberikan penampilan terbaik, tidak hanya dari alunan semangat Jegog namun juga atraksi yang ditampilkan oleh para penabuh itu sendiri.
"Atraksi budaya Jegog Jembrana ini akan tampil dalam rangkaian kegiatan KTT G20 yakni pada WCCE di Nusa Dua,” ujarnya.
Ditambahkannya, tentunya, kebutuhan audience internasional beda dengan lokal. Selain mendengarkan alunan musiknya, juga menyaksikan atraksi dari para penabuhnya. Bupati meminta kepada para penabuh agar menampilkan Jegog yang penuh semangat sehingga dapat memberikan aura yang positif terhadap kegiatan yang diselenggarakan.
"Saya juga minta kepada teman-teman penabuh bagaimana mereka harus menunjukkan sebagai masyarakat Jembrana yang memiliki semangat dan kesantunan yang tinggi," tegasnya.
Sebagai tradisi warisan budaya, ia menyebut kesenian Jegog ini juga akan menjadi agenda rutin dalam kalender atraksi budaya.
"Ini adalah kesenian dari budaya yang sangat kita hargai, pada saatnya nanti, Jegog akan menjadi salah satu nominasi dari event budaya yang ada di Kabupaten Jembarana," jelas politisi asal Banjar Peh Desa Kaliakah, Negara ini.
Kendati menampilan atraksi sesuai dengan selera internasional, namun pihaknya menegaskan kesenian jegog tetap tidak akan sampai mengurangi nilai-nilai tradisionalnya.
"Saya memastikan bahwa penampilan anak-anak ini memang sesuai dengan kebutuhan internasional dengan tidak mengurangi konten lokalnya," tandasnya.
Sementara Ketua Yayasan Jegog Jembrana Ketut Suarda juga meminta para seniman jegog ini agar bisa tetap fokus dalam menampilkan pertunjukan yang terbaik.
"Harus tampil semaksimal mungkin karena ini acara bertaraf dunia. Persiapannya harus matang dan tidak boleh ragu. Serta tetap semangat seperti Jegog, selain itu klasik ya juga harus ditampilkan," tandasnya.