KALDERA Gunung Batur dengan keindahan pemandangan tak tertandingi yang terletak di dalam satu wilayah geografis paling beragam ini kembali dijadikan lokasi sport tourism atau wisata olahraga bagi penggemar bersepeda.
Kegiatan internasional Bali Mountain Bike Marathon 2016 ini kembali digelar yang diikuti oleh peserta dalam negeri maupun mancanegara. Batur adalah dataran tinggi di wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dengan penduduknya sebagian besar bertani. Di samping itu Batur memiliki daerah geografi yang menakjubkan dan masih memegang teguh dan menjungjung tinggi budaya kehidupan sehari-hari. Karakter alam tersebut dianggap tepat dijadikan lintasan sepeda kelas internasional yang mendatangkan peserta dari beberapa negara.
Pengawas Yayasan Atlit Nusantara, I Gede Cakra, kepada awak media si Denpasar, Senin (9/5), mengatakan, “Karakter lintasan sepeda ini memiliki pemandangan menakjubkan dan iklim yang sejuk. Karena lintasan lomba ini terdiri dari lintasan off-road yang menantang, masuk jalan hutan, lumpur, tanah merah, pasir, vulkanik, lahar batu, kerikil dan jalan aspal serta lintasan menurun yang curam juga pendakian tajam. Kriteria inilah yang menjadikan kawasan ini cocok sebagai lintasan Bali Mountain Bike Marathon”.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ekologi di sekitar lintasan kondisinya masih alami dengan perpaduan alam danau dan gunung api yang menawan. Menurut dia lintasan ini kaya akan wisata alam dan budaya seperti Gunung Batur dan Danau Batur. “Pengendara sepeda akan menikmati atau mengalami dan berbaur kehidupan sehari-hari masyarakat Bali di Kaldera Batur,” ujar Cakra. Dia menyebutkan peserta lomba MTBMAN 80.2 2016 atau Bali Mountain Bike Marathon diikuti oleh 67 orang peserta.
Para peserta ini berasal dari berbagai negara dengan rincian sebanyak 32 orang dari Indonesia, 24 orang dari Singapura, 1 orang Brunie Darussalam, 2 orang Afrika Selatan, 3 orang Malaysia, 1 orang Denmark, 2 orang Australia, 1 orang Hong Kong. Dikatakannya, lomba yang diselenggarakan pada 29 Mei 2016 medatang sebagian besar diikuti oleh peserta dari Singapura dikarenakan ketertarikan pada keindahan alam. “Sebab di negaranya tidak ada pegunungan maupun danau,” ujarnya.
Para peserta pun diberi kesempatan untuk berfoto di lokasi yang dilewati. “Event ini kan untuk pariwisata. Saat lomba berlangsung peserta diberikan kesempatan untuk mengambil foto dan menikmati suasana Batur,” terang Cakra. Pembina Yayasan Atlit Nusantara, I Gusti Made S Diarsa, menambahkan kegiatan ini konsepnya “fun” yang lebih mengarah pada tourism atau kepariwisataan. “Kami mendapat dukungan dari pemerintah Kabupaten Bangli dan Polres Bangli terkait keamanan peserta,” tambahnya.