Diposting : 2 June 2018 15:22
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Aktivitas wisata bahari diyakini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab kegiatan wisata ini biasanya melibatkan masyarakat yang berada di sekitar pantai. Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo mengungkapkan wisatawan yang melakukan wisata bahari salah satunya wisata pesisir tentunya memerlukan fasilitas yang disediakan langsung oleh masyarakat seperti penginapan atau home stay. "Wisata bahari ini uangnya mengalir ke daerah, langsung ke masyarakat," cetusnya di Gianyar beberapa waktu lalu.
Indroyono mencontohkan, wisata pesisir/pantai yang kerap dilakukan oleh wisatawan adalah selancar dan menyelam. Wisatawan yang menyukai aktivitas wisata tersebut cenderung memilih menginap di penginapan dikelola oleh masyarakat. Sehingga akan berdampak langsung pada masyarakat di sekitar wisatawan melakukan aktivitas wisata pesisir.
Untuk itu kata Indroyono, Kementerian Pariwisata menggenjot wisatawan pecinta wisata bahari datang ke Tanah Air. "Wisata bahari ini dibagi jadi empat kegiatan diantaranya wisata pantai, layar atau yacht and cruise, selam dan program mancing karena ini besar. Itu yang kita garap," terangnya.
Tahun ini pihaknya menargetkan sebanyak 500 ribu wisatawan kapal pesiar yang turun melakukan aktivitas wisata di Tanah Air. Sedangkan untuk wisatawan yang menggunakan kapal layar sebanyak 3 ribu yacht. Disamping itu juga akan menyasar kedatangan wisatawan yang melakukan aktivitas menyelam. Selain itu, wisata surfing juga semakin digenjot. Sebab dikatakan Indroyono pecinta surfing di seluruh dunia sebanyak 50 juta orang. Bahkan dengan lama tinggal yang cukup panjang mencapai 2 minggu.
"Para peselancar ini berpeluang datang ke Indonesia karena kita memiliki banyak pantai dengan ombak yang bagus," kata Indroyono.
Dia menambahkan khusus untuk wisata pesisir tahun ini ditargetkan sebanyak 1,4 juta kunjungan. "Wisatawan yang surfing ini senang akan ombaknya. Kalau ombaknya bagus, mereka pasti datang. Tidak terlalu memerlukan sarana prasarana. Kegiatan wisata ini perlu diangkat. Karena bagi mereka (wisatawan), akses bukan alasan. Namun mengutamakan ombak dan perlu toilet yang bersih," ucapnya.