Diposting : 28 June 2018 12:55
Arief Wibisono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - . Kinerja Bank BPD Bali tidak terpengaruh meski untuk jabatan direktur umum (dirut) dan direktur kredit masih dalam proses perekrutan. Demi kelancaran operasional dua jabatan yang kosong diisi pelaksana tugas (Plt).
Plt. Dirut Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma yang ditemani Plt. Direktur Kredit Ida Bagus Gede Setia Yasa dan Direktur Kepatuhan I Wayan Sutela Negara di Renon mengatakan, kendati dua jabatan diisi Plt tidak akan mengurangi kinerja bank milik krama Bali ini. Perkembangan bank optimistis sesuai harapan. “Program-program yang telah ditentukan lewat rencana bisnis bank (RBB) bisa berjalan. Tugas dan wewenang bisa tertangani dengan baik,” katanya.
Ia yang juga menjabat sebagai Direktur Bisnis Non Kredit (BNK) ini menerangkan, pencapaian target bank diupayakan tercapai lewat berbagai program yang akan disasar. Salah satunya program digital banking yang akan ditingkatkan mengingat masyarakat yang bertransaksi secara digital ke depannya akan lebih banyak. “Nasabah dari kaum milenial dalam bertransaksi saat ini tidak ingin susah lagi ke bank, namun bisa bertransaksi dari rumah sehingga digital banking akan lebih dioptimalkan,” ujarnya.
Dari sisi bank pun dengan adanya digital banking perkembangan produk tabungan makin meningkat. Selain itu BPD Bali juga akan menuju Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
IB Setia Yasa mengatakan hal sama, kinerja bank optimistis tercapai. Itu sesuai dari sisi proyeksi yang tercantum dalam RBB di mana pangsa pasar tumbuh 9 persen untuk kredit dan 10 persen untuk dana pihak ketiga (DPK). Optimis dapat tumbuh dengan pertimbagan beberapa rasio CAR, LDR dan lainnya masih terjaga, termasuk rasio kredit bermasalah (NPL) mengalami perbaikan. “Pada 2017 pertumbuhan DPK posisi Rp 17,4 triliun dan kredit Rp 16,2 triliun. Tahun ini bisa lebih tinggi,” harapnya.
Sementara terkait GPN pada 27 Juni 2018, kata Setia Yasa, bank akan merintis jaringan prima, salah satunya dengan BCA. “Melalui GPN untuk transaksi pembayaran dan keuangan, khususnya transfer antarbank, saat ini sudah terhubung dua lembaga switching. Itu sudah sesuai dengan standar dari Bank Indonesia,” ucapnya.
Ia yang juga menjabat Direktur Operasional ini menerangkan, BPD Bali secara bisnis ke depannya tidak jadi penonton terkait transaksi internasional. Dengan bekerja sama dengan lembaga switching tentunya akan dioptimalkan sesuai rencana bisnis mendekatkan BPD Bali lewat elektronik channel kepada masyarakat di Pulau Dewata. “Segmen pasar di Bali tidak hanya PNS. Sebagai perbankan daerah atau regional development di sektor perekonomian telah berkolaborasi dengan pemda misal pembayaran pajak daerah, samsat sebagai gate way secara nasional,” paparnya sembari menambahkan, diakui bank pun terus meningkatkan transaksi nontunai lewat e-retribusi. Nasabah UMKM, pedagang di pasar terus diedukasi terkait layanan Bank BPD Bali yang dialiansikan ke agen pembayaran lewat layanan laku pandai.