BALI TRIBUNE - Pasca pengurus PGRI Bangli melakukan audensi dengan Bupati Bangli I Made Gianyar terkait tidak diterimanya Tambahan Pengahasilan Pegawai (TPP) berbasis kinerja bagi para guru, Kamis (12/4), ditindaklanjuti Dinas Pedidikan dan Olah Raga (Dissikpora) Bangli. Kepala Disdikpora Bangli I Nyoman Suteja mengumpulkan seluruh kepala sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, Minggu (15/4). Pertemuan yang berlangsung di ruang Aula SMPN 3 Bangli, dihadiri ratusan kepala sekolah.
Dalam pertemuan itu Kadisdikpora Nyoman Suteja menyampaikan, pemerintah sangat ingin memberikan TPP Berbasis Kinerja, namun karena masih ada kendala teknis berkaitan dengan payung hukum, sehingga TPP untuk para guru belum bisa diberikan. Menyikapi masalh itu, tim perumus sudah melakukan koordinasi tingkat provinsi. ”Hasil kordinasi tim perumus diminta untuk mencari surat rekomendasi ke kementerian pendidikan, dan hingga kini rekomindasi belum turun,” jelas Suteja.
Jika nantinya rekomendasi yang turun memperbolehkan pemerintah memberikan TPP Berbasis Kinerja kepada guru, pemerintah sudah siap untuk membayar TPP tersebut. Selain itu pemerintah siap untuk mengubah Perbup yang telah disahkan. “Pemerintah siap untuk mengubah Perbup tentu jadi hal yang luar biasa. Kami berharap para guru bisa bersabar mengingat rekomendasi belum turun,” terang Nyoman Suteja.
Di hadapan 192 kepala sekolah, Nyoman Suteja mengungkapkan, banyak sekali informasi yang menyebutkan bahwa pemerintah tidak memiliki anggaran untuk membayar TPP. “Informasi yang berkembang, pemerintah dikatakan tidak punya uang sehingga tidak bisa bayar TPP uang habis untuk beli mobil dinas baru,” ujar Nyoman Suteja. Sejatinya anggaran untuk membayar TPP bagi guru sudah disiapkan tinggal menunggu rekomindasi saja.
Nyoman Suteja mengingatkan para sekolah agar tetap menjaga kondusifitas sekolah masing-masing. Jangan sampai ada mis komunikasi yang justru berdampak negative bagi dunia pendidikan. “Tujuan kami di Dinas Pendidikan, agar para guru tetap melaksanakan tugas dan tupoksi. Kondisi saat ini jangan sampai mempengaruhi kinerja guru,” harapnya.