balitribune.co.id | Tabanan - Memasuki hari ketujuh, Minggu (1/9), proses pencarian remaja Prancis berinisial T (14) yang dilaporkan hilang dalam pendakian di Gunung Batukaru belum menunjukkan titik terang.
Sesuai prosedur, proses pencarian di hari ketujuh merupakan yang terakhir kalinya. Namun, hal tersebut urung dilakukan karena adanya permohonan dari Konsulat Kehormatan Prancis di Bali yang meminta agar proses pencarian diperpanjang tiga hari.
Kepala Seksi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, mengkonfirmasi soal perpanjangan masa pencarian remaja Prancis yang hilang di lereng gunung Batukaru pada Senin (26/8) itu. “Diperpanjang lagi tiga hari karena ada permohonan dari kantor Konsulat Kehormatan Prancis di Bali,” kata Berata.
Ia menjelaskan, permohonan tersebut disampaikan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar tertanggal 31 Agustus 2024. Secara terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, menyebut proses pencarian sampai dengan hari ini belum membuahkan hasil. “Masih dilakukan pencarian. Tim masih di atas (gunung),” ujarnya.
Ia menjelaskan, faktor kondisi cuaca dan angin yang kencang menjadi kendala utama dalam proses pencarian tersebut. “Selain itu, posisi jatuhnya (korban) juga belum bisa dipastikan karena saksi kuncinya sudah dipulangkan ke Prancis,” sebut Srinadha Giri seraya menyebutkan pencarian hari ini dilakukan bersama SAR Buleleng.
Berdasarkan data, seorang remaja asal Prancis berinisial T (14) dilaporkan hilang usai terperosok saat melakukan pendakian di gunung Batukaru. Remaja itu melakukan pendakian mulai Minggu (25/8) pagi. Ia mendaki bersama ibunya, Sooman (45), dan dua orang saudaranya yakni L (17 dan R (12).
Keluarga itu memulai pendakian dari Pura Malen di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan dengan diantar seorang driver dari Mengwi, Badung. Rencananya, mereka akan turun dari Gunung Batukaru di Kecamatan Penebel karena sudah booking penginapan di wilayah tersebut dan diperkirakan akan sampai sekitar pukul 18.00 Wita.
Namun, sampai dengan pukul 22.00 Wita, rombongan keluarga dari Prancis tersebut belum tiba di lokasi. Driver yang mengantarkan rombongan keluarga itu kemudian melapor ke Polsek Penebel yang kemudian diarahkan ke Polsek Pupuan. Pada Senin (26/8/204) pagi sekitar pukul 10.00 Wita diperoleh informasi dari Polsek Penebel bahwa dua orang anggota keluarga tersebut yakni Sooman dan anak bungsunya, R, sudah tiba di Penebel.
Di saat yang sama, Sooman juga menceritakan bahwa anak sulungnya dan yang kedua terpisah dan masih tersesat di gunung Batukaru. Satu setengah jam kemudian atau sekitar pukul 11.30 Wita, kembali ada informasi dari kantor Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan, yang menyebutkan L atau anak sulung Sooman sudah ditemukan.
L kemudian dibawa ke puskesmas pembantu setempat untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak lama kemudian ia dibawa ke Penebel untuk bertemu dengan ibu dan adiknya. Di saat itu juga, L menceritakan ia dan adiknya, T, terpisah usai terjatuh saat melakukan pendakian pada Minggu (25/8) malam sekitar pukul 20.00 Wita. L berhasil menyelamatkan diri dengan menyusuri aliran sungai. Sementara T tidak diketahui keberadaannya.