balitribune.co.id | Denpasar - Setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, kini secara perlahan pemulihan ekonomi dan sektor pariwisata di Bali mulai bangkit kembali. Arus kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) juga mulai mengalir dan setiap hari hampir menyentuh angka sembilan ribu orang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun kepada Bali Tribune, Senin (29/8), sembari menegaskan bahwa pariwisata Bali kini sudah mulai membaik.
“Awalnya kita menargetkan akhir tahun ini (2022) kunjungan wisatawan naik, namun saat ini per harinya hampir 9 ribu wisman yang datang ke Bali. Ini dikarenakan dua tahun pandemi yang menutup semua akses pariwisata, khususnya di Bali yang membuat para pelancong yang ingin datang ke Bali harus ditunda. Namun setelah itu, saat pariwisata mulai dibuka dan tidak adanya karantina bagi wisman, bisa on arrival, dan bebas visa kunjungan untuk ASEAN membuat kunjungan wisatawan semakin bertambah,” jelasnya.
Disebutkan bahwa peningkatan wisatawan terjadi pada Maret 2022 saat penerbangan mulai menggeliat. Kini telah terdapat 23 maskapai penerbangan asing yang membawa wisman ke Bali.
Khusus untuk wisatawan domestik, kata kata Tjok Bagus, terjadi peningkatan saat sebelum lebaran dan setelah lebaran, yakni 15 ribu per harinya. Akan tetapi, saat lebaran melonjak naik menjadi 18 ribu sampai 20 ribu wisatawan domestik yang datang ke Bali per harinya. Namun saat hari-hari biasa kembali menjadi 15 ribu wisatawan domestik yang datang per harinya.
“Untuk wisatawan domestik kami hanya bisa pantau di jalur penerbangan, untuk jalur darat agak susah, tapi yang pasti kini kunjungan wisatawan yang datang ke Bali sudah meningkat,” jelasnya.
Untuk persiapan G20 yang akan diadakan pada bulan November mendatang, Tjok Bagus Peyamun mengatakan jika Dinas Pariwisata Provinsi Bali siap untuk menyambut kedatangan delegasi G20. Ia menjelaskan, mengenai akomodasi, yang telah ditunjuk dari dinas untuk untuk mempersiapkan akomodasi bagi para delegasi sudah siap baik dari sisi fasilitas, keamanan, termasuk sudah bersertifikasi CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, Environment Sustainability).
Dikatakan bahwa Dinas Pariwisata akan membuka lebar bagi para delegasi untuk berkunjung ke tempat wisata manapun. Walaupun ada tempat yang belum tersertifikasi CHSE, Dinas Pariwisata Provinsi Bali memiliki yang namanya Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru (PTKEB) dan tentunya tidak berbayar sehingga memudahkan pengelola tempat pariwisata.
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa yang baru dikeluarkan dari Polda Bali dan PHNI untuk keamanan hotel , kurang lebih ada 23 hotel nantinya yang akan ditempati oleh para delegasi. “Untuk objek wisata, kami telah berkoordinask dengan Dinas Tata Ruang Kota termasuk pengelola tempat wisata untuk meningkatkan fasilitas publik seperti toilet yang bersih dan lingkungan yang tertata tapi,” jelasnya dan menambahkan,”Jjika fasilitas seperti toilet di Pantai Kuta telah tersedia sekitar 5 toilet umum yang tentu saja fasilitas tersebut dibantu oleh Kemenparekraf”.
Untuk mengantisipasi adanya cacar monyet yang kini menjadi ancaman baru, Tjok Bagus Peyamun selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota dan stakeholder karena ia menyadari jika pariwisata selalu rentan terhadap isu-isu. Oleh karena itu, katanya lagi, Dinas Pariwisata Provinsi Bali selalu melakukan pemeliharaan dan pengelolaan yang sesuai dengan aturan.