Mangupura, Bali Tribune
Mantan petarung Mixed Martial Arts (MMA), Amokrane Sabet (49) ditembak mati karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap oleh petugas kepolisian pada Senin (02/05/2016). Seorang petugas kepolisian meregang nyawa akibat ditusuk oleh pelaku berkewarganegaraan Prancis ini.
Hari itu, pada pukul 10.39 Wita petugas mendatangi kediaman Amokrane di Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung. Kedatangan petugas kepolisian disambut dengan ancaman belati. “Saat mau diamankan dia sempat menantang berkelahi dan minta ditembak,” kata petugas di lokasi kejadian.
Negosiasi yang dilakukan petugas kepolisian dengan bantuan translater Fillip tidak membuahkan hasil. Amokrane dengan mengacungkan belati di tangan kanannya mengejar anggota polisi yang ada di sekitar TKP hingga salah satu petugas Buser terkena tusukan di bagian dada. Petugas tak tinggal diam. Karena tembakan peringatan tak diindahkan, Amokrane akhirnya ditembak mati.
Untuk diketahui, Amokrane memang biang kerok yang meresahkan warga di seputaran Jalan Pantai Brawa, tempat tinggalnya. Selain sering ugal-ugalan saat mengendarai mobil, iakerap tidak membayar ketika makan di restoran. Amokrane juga mengintimidasi warga setempat sehingga dilaporkan ke Polsek Kuta Utara, belum lama ini.red