balitribune.co.id | Singaraja – Intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini menyebabkan peristiwa tanah longsor terjadi disejumlah tempat. Terbaru, peristiwa longsor di Banjar Dinas Yeh Ketupat dan Banjar Dinas Asah Panji Desa Wanagiri Kecamatan Buleleng menyebabkan sejumlah property diatasnya ikut hancur. Peristiwa longsor yang terjadi pada Rabu (15/1) sekitar pukul 13.00 wita.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, peristiwa longsor terjadi diruas jalan menuju Desa Banyuatis Kecamatan Banjar dan sekitarnya. Hanya saja longsoran dengan panjang 28 meter dengan lebar 5 meter itu setinggi 10 meter tidak mengganggu arus lalu lintas diruas jalan tersebut.
“Kami telah melakukan asesmen ke lokasi longsor dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) dan aparat desa setempat. Saat ini bahu jalan yang longsor sudah dipasangi terpal dan dipasang garis pengaman agar tidak membahayakan pengendara, “ jelasnya.
“Sebanyak 8 buah balai bengong/ghazebo diatasnya ikut hancur terjun ke bawah,” ujar Ariadi Pribadi.
Menurutnya, Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa selain material dan property yang rusak tersebut diantaranya milik Nengah Ngembon (65) dan milik I Ketut Latri (66) warga Banjar Dinas Yeh Ketipat Desa Wanagiri. Bale bengong tersebut sekaligus berfungsi sebagai shelter bagi masyarakat yang hendak beristirahat sembari berbelanja diwarung milik korban.
“Gazebo milik Latri yang rusak sebanyak 5 buah dan milik Ngembon sebanyak 3 buah bale bengong,”imbuhnya.
Sementara itu, kata Ariadi Pribadi telah dilakukan sejumlah langkah untuk mendata dan memberikan bantuan menyusul peristiwa tersebut.
“Sesuai pendataan awal nilai kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp 90 juta,” tandas Ariadi Pribadi.