BALI TRIBUNE - Gedung utama di Kantor Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Gianyar, dulunya menjadi satu-satunya aula kebanggaan milik Pemkab Gianyar. Diresmikan tahun 1982 oleh Menteri Dalam Negeri saat itu, Amir Mahmud, gedung ini dijadikan pusat Penerangan masyarakat (Puspenmas).
Dari cerita sejumlah staf senior Infokom, saat dinas penerangan belum dibubarkan, gedung ini terbilang multi guna. Gedung ini kerap dijadikan tempat untuk melakukan sensor film sebelum dipertujukkan bioskop-bioskop yang ada di Gianyar. Instansi lain juga kerap memanfaatkan gedung ini untuk pertemuan ataupun rapat-rapat dalam skala besar.
Kini, keberadaan gedung ini pun tenggelam, diperparah dengan kondisinya yang sangat memprihatinkan. Bagian atap rusak parah dan gentengnya berjatuhan hingga membahayakan orang di bawahnya. Kondisi di dalamnya juga tidak kalah parah dengan pemandangan plafon jebol karena terkikis air hujan. Meski demikian, gedung tuanya tetap difungsikan. Namun tidak lagi sebagai tempat pertemuan atau rapat melainkan sebagai Kantor Bagian Keuangan dan Umum Dinas Infokom Gianyar.
Selama musim hujan dalam sepekan ini, staf yang berkantor di gedung inipun dipastikan mendapat tugas tembahan. Yakni menggeser meja serta memindahkan dokumen agar tidak terkena bocoran air. “Tidak hanya barang inventaris dan dokumne. Kami yang bertugas di ruangan ini juga was-was. Kondisi atapnya sudah rapuh, takutnya jika hujan terus mengguyur atapnya tiba-tiba roboh,” terang salah seorang staf.
Kadis Inkom Gianyar Cokorda Rai Widiarda Pemayun tidak bisa dihubungi karena dalam kondisi sakit. Namun berdasarkan data Bagian Umum Dinas Inkom Gianyar, anggaran perbaikan sudah diajukan ke Pemerintah Pusat, sejak Mei 2016. Di mana dalam proposal, pihak Inkom sendiri menyertakan rancangan gedung. Yakni gedung bertingkat tiga yang sudah termasuk baseman. Namun hingga saat ini, Pemerintah Pusat belum merespon permintaan tersebut.