Palowan Hidroponik Wisata Baru Buleleng | Bali Tribune
Diposting : 4 January 2020 09:22
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ HIDROPONIK - suasana di DTW Palowan Hidroponik di Kabupaten Buleleng
balitribune.co.id | Singaraja - Kabupaten Buleleng yang berada di Bali Utara itu memang layak untuk dikunjungi. asalnya, saat ini pemerintah setempat menambah daya tarik wisata (DTW) Palowan Hidroponik yang terletak di Desa Sambangan Kecamatan Sukasada dan telah diresmikan beberapa bulan lalu. 
 
Pemilik lahan DTW Palowan, I Nyoman Darmada mengatakan, Palowan diambil dari nama lokasi yang berada pada posisi lembah yaitu di atas lokasi Air Terjun Aling-aling atau sekitar 2 kilometer dari pusat Desa Sambangan. Ada beberapa tempat menarik pada lokasi seluas tujuh are tersebut. Diantaranya rumah hidroponik serta beberapa rumah- rumah kayu, atau rumah hobbit. 
 
Disamping itu juga banyak terdapat mata air alami yang sudah dikelola. Satu sumber mata air bahkan dikeramatkan karena diyakini memiliki daya magis tersendiri. "Palowan ini juga dikembangkan sebagai wisata spiritual mengingat di sekelilingnya masih kental dengan suasana magis," katanya, Rabu (2/1).
 
Agro wisata berupa persawahan yang masih aktif sangat memanjakan pemandangan di daerah yang berhawa sejuk itu. Selain menikmati pemandangan alam, para pengunjung juga dimanjakan dengan wisata kuliner di salah satu warung dengan konsep 3 L (langsung dipetik, langsung diolah dan langsung dimakan).
 
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, muncul dan berkembangnya DTW Palowan hidroponik merupakan salah satu penunjang pariwisata di Buleleng. "Sebagaimana tupoksi Dinas Pariwisata bagaimana mendatangkan wisatawan, bagaimana tamu yang berkunjung lebih lama dengan menyuguhkan atraksi. Dari sisi amunity sudah tersedia beberapa villa terdekat sedangkan aksesibilitas jalan sudah dihotmik. Memasuki tahun 2020 pengelola telah mencanangkan tarif retribusi sebesar Rp 10 ribu," katanya. 
 
Kadis Pertanian Buleleng, Made Sumiarta mengatakan Perda Bali tentang pemanfaatan buah lokal akan sangat membantu kelompok petani yang giat mengelola hidroponik. Dinas Pertanian akan berupaya menghadirkan para mentor hidroponik ke Desa Sambangan, bahkan Sambangan akan dijadikan pilot project untuk beras merah yang berlokasi di Subak Cengana dan Subak Muara.
 
Ke depan, Desa Sambangan akan dijadikan kampung hidroponik. Jika masyarakat ingin belajar hidroponik maka mereka akan belajar ke Sambangan. Saat ini terdapat 14 kelompok petani hidroponik meliputi petani hidroponik mentimun, kangkung, selada dan lainnya.