Tabanan, Bali Tribune
Untuk kali pertama di Kabupaten Tabanan dilakukan panen perdana padi jenis F8 di tanah sawah seluas 60 are milik warga, Jumat (17/6). Tanah sawah milik Adiputra digunakan sebagai pilot project penanaman padi varietas baru ini. Hadir seluruh Pekaseh se Kabupaten Tabanan sekaligus memperkenalkan varietas padi terbaru ini.
Menurut Adiputera, padi jenis F8 merupakan varietas terbaru dan baru pertama kalinya ditanam di Tabanan. Sistem yang digunakan dalam penanaman adalah sistem organik murni dan sistem caplak dengan masa tanam hingga panen sekitar 4 bulan, dimana lebih lama 20 hari dari jenis padi lainnya. "Dalam satu tangkai berisi hingga 340 biji gabah. Jenis ini sangat istimewa karena hasil panen bisa langsung dipakai sebagai bibit sehingga petani tidak perlu membeli bibit lagi seperti padi lainnya," ujarnya.
Pekaseh Subak Lanyah I Bajera Nengah Supariana mengatakan jumlah sawah di Subak Lanyah sekita 205 Ha dan yang ikut program penanaman padi jenis F8 sekitar 50 Ha. "Melihat hasil panen yang sangat bagus, kami berharap ke depan seluruh lahan sawah di subak ini akan ditanami jenis padi F8, karena keuntungannya juga lebih banyak," ujarnya.
Made Budiartawan dari Bappeluh Kabupaten Tabanan yang bertugas sebagai penyuluh dan pendamping program ini mengatakan panen perdana ini sengaja mengundang seluruh pekaseh di Kabupaten Tabanan dan seluruh tim penyuluh bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan penananan padi jenis ini dengan belajar serta melihat secara langsung ke lokasi ini.
Menurutnya, dengan menanam jenis ini para petani bisa memperkecil biaya produksi dengan benih yang murah biaya yang rendah dengan produksi yang tinggi. "Benih ini diproduksi oleh Bapak Widnya yang dilegalkan oleh Assosiasi Bank Benih Tani dan Tehnik Industri ( AB2TI ) Karanganyar Jateng. Uji coba ini dilakukan setelah panen perdana di subak ini menghasilkan 9,68 ton gabah organik per Hektar," tandasnya.