balitribune.co.id | Negara - Kendati memiliki banyak potensi pariwisata, namun pengembangan sektor pariwisata di Jembrana disebut belum optimal. Pengembangan potensi pariwisata yang tersebar di desa/kelurahan tersebut masih dihadapkan sejumlah kendala.
Pjs Bupati Jembrana I Ketut Sukra Negara dalam perbincangan dengan wartawan, Rabu (30/10) menyebut Jembrana memiliki potensi wisata yang cukup besar. Untuk mengetahui potensi pariwisata yang ada di Jembrana, dirinya mengaku sudah mengunjungi sejumlah objek wisata, baik wisata alam maupun wisata religi yang ada sejumlah desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana.
Menurutnya, sejumlah objek wisata telah dikunjunginya seperti wisata Sungai Gelar, Mangrove, Teluk Gilimanuk, Desa Wisata Blimbingsari hingga Museum Purbakala Gilimanuk. Pihaknya juga sudah langsung bertemu dengan para tokoh masyarakat, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku usaha di sekitar objek wisata untuk berdiskusi terkait potensi yang dapat dikembangkan melalui sinergi dengan berbagai pihak.
Kendati ia menyebut banyak potensi yang mungkin bisa lebih dikembangkan lagi sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar maupun nantinya bisa mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun menurutnya masih terkendala beberapa hal sehingga belum optimal.
"Sejumlah objek wisata masih terkendala dengan sarana dan prasarana yang belum bisa maksimal dilakukan,” ungkapnya, Rabu (30/10).
Pjs Bupati Sukra Negara yang juga pejabat di Pemerintahan Provinsi Bali ini mengatakan ada potensi yang memungkinkan bisa membantu pengembangan wisata di kabupaten ujung barat Pulau Dewata ini. Seperti melalui retribusi wisatawan asing yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bali.
"Provinsi Bali kini punya Perda tentang retribusi wisatawan asing, mudah-mudahan saya nanti bisa komunikasi dengan bapak Gubernur,” ujarnya.
Selain dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara, daya tarik wisata Jembrana juga menjadi favorit tourist asing. Menurutnya melalui retribusi wisatawan asing ini nantinya akan berdampak pada pengembangan pariwisata di Kabupaten Jembrana.
“Karena kita ketahui bahwa retribusi wisatawan asing kan memang peruntukannya disamping untuk pengelolaan sampah juga untuk pengembangan kebudayaan dan pariwisata," ucapnya.
Pihaknya menyatakan akan berupaya agar pengembangan pariwisata di Jembrana dapat dioptimalkan dengan dukungan berbagai pihak, salah satunya melalui bantuan Pemerintah Provinsi Bali. Dirinya juga mengaku siap memfasilitasi.
"Saya akan coba berbicara dan menyampaikan proposal kepada Bapak Gubernur agar nantinya objek-objek wisata di Jembrana bisa dikembangkan dengan dibantu dari retribusi wisatawan asing," ujarnya.
Selain bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali, pengembangan wisata yang ada di Jembrana juga diharapkannya datang dari berbagai pihak. Tidak hanya bantuan dari pemerintah, menurutnya pengembangan wisata secara mandiri/swadaya oleh masyarakat maupun para pengusaha juga diharapkan bisa meningkatkan potensi sektor pariwisata di Kabupaten Jembrana.
“Harapan saya potensi ini bisa dikembangkan lebih jauh," tandasnya.