Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pasar Seni Kumbasari Tak Terdampak Libur Lebaran

pasar
SEPI - Pedagang di Pasar Seni Kumbasari Denpasar sepi pembeli saat libur panjang Lebaran.

Denpasar, Bali Tribune
Kendati libur Lebaran 2016 berlangsung selama sepekan namun beberapa pedagang aneka produk kerajinan khas Bali di Pasar Seni Kumbasari, Denpasar mengaku penjualannya kurang memuaskan. Pedagang di pasar seni yang terdiri 4 lantai tersebut tidak merasakan dampak dari libur panjang. Padahal berdasarkan data monitoring angkutan udara Lebaran di Bandara I Gusti Ngurah Rai menunjukkan adanya peningkatan kedatangan wisatawan ke Pulau Dewata pada libur Lebaran tahun ini.

Salah satu pedagang souvenir khas Bali di lantai 3 Pasar Seni Kumbasari, I Ketut Sudiana mengakui jika suasana libur Lebaran kali ini pengunjung di pasar tersebut tergolong sepi.
“Masih sepi pembeli, mungkin pembeli masih menikmati liburan di kampung mereka masing-masing,” katanya di pasar setempat, Senin (11/7).

Menurutnya, keadaan di pasar seni tersebut tidak hanya sepi pengunjung dari wisatawan domestik juga sepi kunjungan wisatawan mancanegara. “Tidak hanya tamu lokal saja yang belum ada kemari, tamu mancanegara pun sama, belum juga ada yang memesan barang sampai saat ini,” keluh Sudiana.

Jika musim ramai pembeli dia membeberkan wisatawan mancanegara khususnya asal Eropa biasanya melakukan pemesanan dalam jumlah banyak dari 500 sampai 1.000 picis untuk satu jenis barang.

Pemilik kios lainnya, Ni Made Ariati, juga mengeluhkan sepinya pembeli di Pasar Seni Kumbasari. Menurutnya sepinya pembeli di pasar seni tersebut ditengarai keberadaan pasar oleh-oleh modern yang semakin menjamur.

“Saat ini memang dalam kondisi sepi pembeli, selain itu kondisi ini juga saya perkirakan disebabkan semakin banyak bermunculannya pasar oleh-oleh khas Bali di Denpasar,” ungkapnya.

Sedangkan beberapa penjual lainnya memprediksi sepinya pembeli dikarenakan masih lesunya ekonomi sehingga menyebabkan berkurangnya daya beli wisatawan. Selain itu juga ada yang memprediksi bahwa momen libur Lebaran digunakan untuk mengunjungi sanak keluarganya. Sehingga hanya sedikit yang memanfaatkan waktu liburannya untuk berbelanja.

Saat ramai pembeli, penjual mampu menghasilkan keuntungan kotor sebesar Rp 50 juta hingga Rp 100 juta per bulan. Namun saat kondisi sepi hanya memperoleh keuntungan Rp 5 juta dalam sebulan.

wartawan
Ayu Eka Agustini
Category

Wujudkan Generasi #Cari_Aman, Astra Motor Bali Gelar Pelatihan Safety Riding di SMKN 1 Busungbiu

balitribune.co.id | Singaraja - Astra Motor Bali melalui tim Safety Riding kembali memperkuat komitmennya dalam menyebarkan virus keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. Kali ini, sebanyak 75 siswa SMKN 1 Busungbiu mendapatkan edukasi khusus mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya dengan fokus utama pada materi "Prediksi Bahaya" di lingkungan sekitar sekolah.

Baca Selengkapnya icon click

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.