Pasca Banjir, Bendung Banyubiru 1 Dibersihkan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 September 2021 02:58
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / DIBERSIHKAN - Material sampah kiriman dari hulu yang menyumbat bendung Banyubiru 1 di Tukad Kaliakah baru bisa dibersihkan Kamis kemarin.

balitribune.co.id | NegaraPasca Banjir Senin (20/9) malam, timbunan sampah di Bendung Banyubiru 1  akhirnya berhasil dibersihkan, Kamis (23/9).  Pintu air yang tersumbat sampah kiriman dari hulu menyebabkan wilayah Banjar Kaliakah, Kecamatan Negara menjadi langganan banjir saat curah hujan tinggi.

Setiap musim penghujan, warga di Banjar Kaliakah dicemaskan dengan ancaman banjir. Wilayahan permukiman ini memang dilalui daerah aliran sungai (DAS) Tukad Kaliakah. Di wilayah ini juga terdapat bendung yang berfungsi untuk irigasi. Ketika intensitas hujan tinggi sehingga debit air dari hulu meningkat, tidak jarang air sungai meluap dan merendam permukiman warga. Salah satu pemicunya adalah tersumbat nya Bandung Banyubiru 1 ini.

Setiap kali terjadi peningkatan debit air sungai, juga menghanyutkan material sampah dari hulu. Sampah kiriman ini menyumbat pintu air di Bendung Banyubiru 1 sehingga tidak butuh waktu lama untuk air meluap ke permukiman warga. Wilayah Banjar Kaliakah baik di timur alur Tukad Kaliakah maupun di baratnya merupakan salah satu wilayah langganan banjir di Jembrana. Rata-rata setiap banjir, ketinggian air bahkan bisa sampai dada orang dewasa atau mencapai lebih dari satu meter.

Luapan air Tukad Kaliakah ini juga menyebabkan arus lalu lintas Jawa-Bali di jalur nasional Denpasar-Gilimanuk ruas jalan Udayana Negara tersendat. Teranyar saat hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (20/9) malam, Tukad Kaliakah kembali meluap dari Bendung Banyubiru 1 dan merendam permukiman warga. Pasca banjir, timbunan sampah kiriman yang menyumbat pintu air Bendung Banyubiru 1 baru bisa dibersihkan setelah debit air sungai surut pada Kamis (23/9). Pembersihan dilakukan secara manual.

Untuk mengangkat timbunan material sampah ini melibatkan ratusan personil dari Polsek Negara, Koramil Negara,Krama Subak Baluk dan Kaliakah serta Forum Komunikasi Remaja Hindu (FKRH) Jembrana. Kapolsek Negara, AKP I Gusti Mase Sudarma Putra mengatakan gotong royong ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan debit air akibat adanya hujan deras "kami bersihkan sehingga apabila air sungai meningkat, pintu Bendung sudah bersih sehingga harapannya bisa memimalisir luapan dari dari Bendung ini ke permukiman warga, " ujarnya.

Sementara Perbekel Kaliakah, I Made Bagiarta mengakui wilayah Banjar Kaliakah yang dihuni 300 kepala keluarga memang menjadi langganan banjir. Ia menyebut Bendung Banyubiru 1 ini mengairi 52 hektar areal sawah produktif di Subak Baluk. Bendung yang sudah berusia puluhan tahun ini merupakan bendung bergerak. Ketika ada material yang terbawa dari hulu kerap tersangkut pada pintu air dan menyumbat aliran sungai hingga meluap. "Sudah diusulkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk bisa dirubah menjadi bendung tersier agar tidak ada meterial yang menyumbat aliran air, " tandasnya