balitribune.co.id | Bangli - Pedagang kembang api mulai bermunculan di kabupaten Bangli. Hal ini seiring semakin mendekatnya perayaan pergantian malam tahun baru 2024.
Pantauan Bali Tribune sejak beberapa hari terakhir nampak pedagang kembang api menggelar lapak di depan Pasar Kidul Bangli. Mereka berjulan dari pagi hingga malam hari . Harga kembang api yang dijual bervariasi mulai dari harga Rp 3000 sampai ratusan ribu rupiah.
Saiful (56) salah satu pedagang kembang api mengatakan memang rutin setiap tahun berjulan di lokasi ini. Dia mengaku sudah berjulan sejak 5 Desember lalu. ”Sudah rutin, setiap tahum kami julan di sini, untuk barang milik bosnya, kami hanya sebatas menjual saja,” ujarnya, Minggu (10/12).
Pria asal Jember ini mengaku sejauh ini memang belum banyak kembang api yang laku. Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, pembeli baru ramai ketika mau mendekati hari H, ia berjualan mulai pukul 08.00 wita samapi pukul 20.00 Wita. ”Kalau beberapa hari ini masih sepi, kadang sehari dapat julan Rp 200 ribu, bila mendekati hari H omset berjulan bisa mencapai Rp 8-10 juta per hari,bahkan jika tepat hari H omset bisa capai belasan juta,” kata Saiful.
Sementara untuk harga kembang api bervariasi tergantung dari jenis dan ukurannya. Harga kembang api mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 800 ribu. Menurutnya barang yang dijuala bukan petasan yang memilki daya ledak tinggi, namun jenis kembang api yang tidak beresiko tinggi. “Ada beberapa jenis kembang api yang dijual, untuk harga tergantung jenis dan ukuran kembang api,” sebut Saiful.