Pelayanan Disdukcapil Gianyar Semakin Dipersempit | Bali Tribune
Diposting : 7 April 2020 00:59
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ DISDUKCAPIL - Suasana Kantor Disdukcapil Gianyar, kini hanya melayani pengurusan data kependudukan via WhatApp.
Balitribune.co.id |  Gianyar - Setelah sebelumnya sejumlah pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Gianyar, dibatasi hanya melayani kepengurusan perbaikan data kependudukan, kini kambali dipersempit untuk memastikan wabah Covid-19 tidak semkian melebar. Upayanya, pelayanan yng dilayni kini hanya  melalui WhatsApp (WA).
 
Kepala Disdukcapil Gianyar, Putu Gede Bayangkara, Senin (6/4 mengungkapkan, sistem layanan WA dimaksud. Yakni, masyarakat mengirimkan kelengkapan data kependudukan yang diurusnya, ke nomer WA yang disediakan Disdukcapil. Nomer ini dipasang di depan pintu pelayanan, disiarkan di rasio, dan dalam waktu dekat ini juga akan tempel di setiap kantor desa.  “Masyarakat juga  was-was dengan pandemik ini. Karena ini tidak bisa dilakukan via WA,” ujarnya lalu tersenyum.
 
Lanjutnya,  kendala yang dihadapi dengan sistem ini, seperti, pelayanan yang relatif lambat. Karena pihaknya  harus memberkas dulu pesan WA yang masuk, membagikan pada staf terkait untuk dikerjakan. Kendala juga terjadi dari sisi pengambilan.  Karena setiap berkas yang sudah selesai, maka akan diumumkan pada masyarakat yang bersangkutan untuk diambil di hari yang telah ditetentukan pihaknya, guna mengindari mebludaknya masyarakat yang datang. “Karena permasalahan waktu yang dimiliki masyarakat, maka  bertentangan dengan perhitungan jumlah kedatangan yang kami perkirakan, “terangnya.  
 
Menyikapi itu, dari sisi keamanannya, kalau warga datang, pihaknya  menyediakan  sarana cuci tangan, penyemprotan peralatan dengan disinfektan, handsenitizer, dan yang lainnya. Namun karena tidak memiliki alat pengukur suhu tubuh, sehingga perekaman belum bisa dilakukan. Bayangkara menegaskan, jika perekaman itu sangat mendesak, pihaknya akan berusaha melayani. Namun selama ini, belum ada warga yang datang menyatakan mendesak. “Kami sudah sempat memesan alat pengukur suhu badan, tapi belum dapat,” tegasnya.