Pemkab Badung Mapekelem di Geger, Ungkapan Syukur dan Terima Kasih Atas Lancarnya KTT G20 | Bali Tribune
Diposting : 24 November 2022 00:33
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune/ RITUAL- Sekda Adi Arnawa saat menghadiri karya Pemahayu Jagat Medasar Tawur di laut Pantai Geger, Desa Adat Peminge Kuta Selatan, Rabu (24/11).  

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) melaksanakan ritual adat keagamaan ‘Mapakelem’ di perairan Pantai Geger, Desa Adat Peminge, Kecamatan Kuta Selatan, Rabu (23/11). Ritual dilaksanakan sekaligus sebagai wujud syukur atas suksesnya penyelenggaraan KTT G20 pada 15-16 November 2022 lalu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa hadir secara langsung dalam pelaksanaan upacara bersangkutan.

Kehadirannya mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Selain itu, ada pula Kepala Disbud Gde Eka Sudarwita, Ketua DWP Ny Rasniati Adi Arnawa, unsur PHDI, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, serta OPD terkait lainnya, para bendesa adat se-Kecamatan Kuta Selatan, perwakilan dari ITDC, dan pihak dari akomodasi wisata di Kuta Selatan.

“Hari ini saya mewakili Bapak Bupati Badung bersama perangkat daerah terkait, melaksanakan kegiatan Mulang Pakelem,” sebutnya dalam gelaran upacara Pemahayu Jagat Medasar Tawur Panca Rupa Mapekelem Kambing, Angsa, Bebek, dan Ayam tersebut.

Menurut dia, ritual tersebut pada dasarnya dilaksanakan untuk memohon kerahayuan. Namun di sisi lain, itu sekaligus dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan, atas lancarnya gelaran hajatan internasional KTT G20.

“Jadi ini terkait dengan Tilem, dalam rangka kita mohon kerahayuan. Dan kedua, sekaligus menghaturkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Parama Kawi atas lancar, aman, dan suksesnya pelaksanaan KTT G20 sebagaimana harapan kita bersama,” ucapnya  mengenai upacara yang dipuput oleh Ida Pedanda Buruan dari Griya Pasraman Manuaba Darmasaba dan Ida Pedanda Putra Bukit dari Griya Budha Panti Denpasar tersebut.

Bukan hanya itu, penyelenggaraan ritual tersebut juga diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi kelancaran berbagai event ke depan. Baik itu event yang dilaksanakan di Badung pada khususnya, ataupun Bali dan Indonesia pada umumnya.

“Dengan ritual hari ini, apapun event-event yang akan dilaksanakan di Bali kami harap dapat berjalan lancar,” ucapnya.

Pun demikian kaitan dengan kekhawatiran dunia terhadap resesi pada tahun 2023. Melalui ritual tersebut, Bali diharapkan menjadi daerah yang mampu tetap bertahan, menghadapi kondisi ekonomi yang terjadi nanti.

“Bali kami harap bisa menghadapi resesi ke depan. Sebagaimana yang dikhawatirkan oleh dunia, bahwa 2023 itu akan terjadi resesi ekonomi. Jadi mudah-mudahan Bali dan Nusantara tidak terdampak sebagaimana yang dikhawatirkan,” pungkasnya.