Denpasar, Bali Tribune
Guna menyamakan persepsi akan hakekat upacara (yadnya) khususnya yang menyangkut soal banten dan pelaksanaan tugasnya masing-masing sesuai dengan ajaran Agama Hindu. Pemerintah Kota Denpasar melalui Bagian Kesra Setda Kota Denpasar melaksanakan Penataran Pemangku dan Sarati Banten di Gedung Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Rabu (27/4). Hadir selaku narasumber, Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari dari Griya Wanasari Sanur.
Disela-sela kegiatan, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara mengatakan, keberhasilan pembangunan di Kota Denpasar tidak lepas dari peran serta masyarakat.”Salah satunya adalah peran serta Pemangku dan Sarati Banten,”ucapnya.
Oleh karena itu ungkap Rai Iswara,sangatlah perlu para Pemangku dan Sarati Banten ini diberikan penataran secara rutin setiap tahunnya,. “Tujuannya adalah, untuk menyamakan persepsi tentang kepemangkuan dan Sarati Banten dalam menjalankan tugasnya masing-masing dan sesuai dengan ajaran Agama Hindu,”terangnya.
Menurut Rai Iswara, Pemerintah Kota Denpasar memberikan kesempataan kepada para Pemangku dan Sarati Banten meningkatkan kualitas dirinya melalui Penataran ini. Diharapkan setelah mengikuti penataran ini wawasan para Pemangku maupun Saratii Banten akan semakin meningkat.
"Selain untuk meningkatkan wawasan para Pemangku dan Sarati Banten, penataran ini juga dapat menghilangkan rasa terbelenggu karena tradisi. Karena budaya itu sejatinya pleksibel dinamis mengikuti perkembangan. Walaupun ada akar-akar yang tidak boleh hilang seperti Tattwa, Etika dan Susila," kata Rai Iswara.
Sementara Ketua Panitia sekaligus Kabag Kesra Setda Kota Denpasar IGN Bagus Mataram mengatakan, peserta yang mengikuti Penataran Pemangku dan Sarati Banten ini berjumlah 70 peserta. Mereka merupakan perwakilan dari Desa Pakraman se-Kota Denpasar.