Bangli, Bali Tribune
Sebagi bentuk kepedulian atas kondisi yang dialami Ni Wayan Budi Suarsini, siswa kelas 2 SMKN I Bangli yang menderita penyakit kanker ovarium, Ketua Tim Penggerak PKK Nyonya Erik Gianyar dan Ketua GOW Nyonya Sriasih Sedana Arta berserta rombongan, Kamis (21/4), bertandang ke rumah Ni Wayan Budi Suartini di Lingkungan Sidembunut, Cempaga Bangli.
Kedatangan rombongan untuk memberikan support dan dukungan moral sekaligus memberikan bantuan kepada anak tunggal dari pasangan suami istri I Nengah Sudiana dan I Nengah Kemir. Dalam kesempatan itu Nyonya Erik Gianyar menawarkan agar Budi Suarsini dan kedua orangtuanya untuk tinggal di rumahnya di Denpasar, semasa menjalani pengobatan. “Kalau tinggal di Denpasar bisa mengurangi biaya trasportasi semasa menjalani pengobatan di RSU Sanglah,” ujar Erik Gianyar.
Namun Budi Suarsini enggan menerima tawaran itu, dengan alasan mengingat kedua orangtuanya memelihara sapi dan sebagai penyakap memilki tanggung jawab moral untuk mengelola atau mengurus lahan yang ditempati.
I Nengah Kemir mengaku tergolong sebagai rumah tangga miskin. Yang ditempati sekarang merupakan tanah milik orang lain. “Tiang dados penyangkap ten meduwe karang,” ujarnya. Dia mengaku sangat kesulitan untuk menaggung biaya pengobatan anaknya. Katanya, untuk ongkos sewa kendaraan sebesar Rp 300.000 setiap kali berobat.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kab. Bangli I Nengah Sukarta mengatakan bantuan yang diberikan berupa makan siap saji, lauk pauk, mie instan, daster, teko food were, matrsa dan sejumlah uang. “Terkait kendaraan untuk mengantar berobat ke Sanglah kami akan fasilitasi,” ujarnya.