balitribune.co.id | Badung - Sebelum mengunjungi destinasi wisata, calon wisatawan tentunya akan mempertimbangkan dari sisi keamanan tempat yang akan dikunjungi. Trennya,
destinasi wisata yang dipilih wisatawan untuk dikunjungi guna menghabiskan masa liburan adalah tempat yang aman dan nyaman tanpa adanya konflik. Sehingga pengelola destinasi wisata termasuk desa wisata di Bali diminta untuk menghindari adanya konflik dari dalam dan luar. Demikian disampaikan Plt. Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini di Badung beberapa waktu lalu.
Ia meminta pengelola desa wisata, selain melakukan promosi terhadap keberadaan potensi desanya yang layak untuk dikunjungi wisatawan, pengelola harus memerhatikan beberapa hal agar tidak terjadi konflik dari dalam desa terkait pembagian manfaat. Begitupun mencegah adanya konflik yang datang dari pihak luar, sebab jualan pariwisata harus aman dari potensi konflik.
Menurut dia, salah satu upaya untuk mencegah munculnya konflik tersebut, pengelola desa wisata diminta membuat surat edaran atau aturan hingga menyiapkan manajemen konflik. "Kalau mengembangkan desa wisata pasti akan terjadi konflik di internal desa tersebut atau dari luar masuk ke dalam. Harus ada mitigasi bencana dan konflik yang dibuat Perdes-nya sehingga konflik tidak terjadi dari sisi pembagian manfaat. Karena kalau konflik, kita jualan pariwisata harus aman dan nyaman. Kalau ada konflik di internel pasti tidak nyaman orang yang datang," katanya.
Pasalnya, di masa pasca-pandemi Covid-19 pariwisata Bali sudah mulai pulih. Wisatawan asing dan domestik tetap memilih Bali sebagai destinasi yang dikunjungi saat libur panjang di akhir pekan, libur sekolah dan cuti bersama pada momen hari raya keagamaan.
Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Penarungan, Nyoman Yudhana mengatakan desa wisata ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pengelolaannya, bahkan pembagian manfaat mendapatkan persetujuan dan diterima semua masyarakat. Saat ini promosi desa wisata tetap dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.