Penurunan Suhu di Lereng Gunung Agung Tak Sampai Sebabkan Frost | Bali Tribune
Diposting : 3 July 2019 14:13
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ BESAKIH - Suhu dingin menyengat terjadi di lereng Gunung Agung, tampak suasana di Pura Besakih.
balitribune.co.id | Amlapura - Penurunan suhu yang cukup ekstrim terjadi di wilayah lereng Gunung Agung, dan cuaca dingin yang cukup menusuk ini sudah mulai terjadi sejak sepekan terakhir utamanya di saat malam hari. Beberapa daerah lereng Gunung Agung yang dilanda penurunan suhu di antaranya di Desa Temukus, Besakih, Pempatan dan Pemuteran Kecamatan Rendang Karangasem, untuk wilayah Kecamatan Selat, tepatnya di Dusun Sogra dan sekitar Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.
 
Ketua Pasemetonan Pasebaya Agung 28 Desa terdampak di Lingkar Gunung Agung, I Gede Pawana, Selasa (2/7), mengatakan jika fenomena penurunan suhu atau cuaca dingin yang sangata menusuk ini sebenarnya sudah sering terjadi utamanya pada saat memasuki Sasih Kasa dan Karo dalam peanggalan Hindu, Bali. Hanya saja diakuinya cuaca dingin kali ini memang tidak seperti yang sudah terjadi sebelumnya. “Memang terjadi cuaca dingin yang sangat menyengat di sekitar Lereng Gunung Agung, dan itu terjadi pada malam hari. Sebenarnya ini kan biasa terjadi pada setiap Sasih Kasa dan Karo. Cuman memang untuk kali ini dinginnya sangat menusuk,” ungkapnya. 
 
Jika biasanya warga di lereng Gunung Agung pada saat Sasih Kasa dan Karo masih bisa tahan tanpa menggunakan jaket, namun kali ini sebagian besar warga harus mengenakan jaket dan penutup kepala untuk menahan hawa dingin yang menusuk. “Kalau saya pas ke Besakih kemarin harus mengeenakan jaket tebal ditambah penutup kepala karena dinginnya nusuk sekali,” ucapnya. 
 
Hanya saja diakuinya cuaca dingin yang sangat ekstrim yang terjadi di lereng Gunung Agung tidak sampai menyebabkan terjadinya Frost atau pembekuan embun atau embun berubah menjadi bunga es, seperti yang terjadi di lereng Gunung Bromo ataupun lereng Gunung Dieng. Pun demikian ketika ditanya soal berapa suhu dan berapa persen kelembaban udara di lereng Gunung Agung, Gede Pawana mengaku belum mengetahui secara pasti karena belum melakukan pengukuran suhu. 
 
Terkait dengan suhu atau hawa dingin yang menusuk di wilayah lereng Gunung Agung tersebut, pihaknya menghimbau kepada ara pemedek yang hendak medek tangkil atau melakukan persembahyangan ke Pura Besakih, untuk mengenakan jaket tebal dan penutup kepala agar tidak kedinginan, utamanya yang akan mekemit. Sementara itu, kendati terjadi penurunan suhu di lereng Gunung Agung, namun tidak mempengaruhi aktifitas dan kunjungan wisatawan di beberapa obyek wisata seperti Pura Besakih, Taman Edelwis dan lainnya, karena menurutnya hawa dingin menusuk itu hanya terjadi pada malam hari.