Perbankan di Kawasan Wisata Sasar UKM dan Wisatawan | Bali Tribune
Diposting : 14 March 2018 21:50
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
bank
BANK - Aktivitas pelayanan di sebuah bank di daerah Kuta.

BALI TRIBUNE - Adanya pembukaan kantor pelayanan perbankan di kawasan industri pariwisata tentunya tidak hanya mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan keuangan juga wisatawan yang sedang berlibur di Pulau Dewata. Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Layanan dan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Bali, Teguh Setiadi mengatakan pelayanan dari perbankan tersebut akan memperluas inklusi keuangan di Tanah Air.

"Kenapa layanan perbankan itu penting? tentu tracking data terhadap perkembangan perekonomian suatu daerah itu akan lebih mudah dilakukan daripada basisnya hanya tunai," ucapnya saat peresmian kantor kas yang akan menjadi kantor Cabang Bank Danamon Kuta, Selasa (13/3).

Regional Head PT Bank Danamon Bali-Nusa Tenggara, I Gusti Agus Indrawan mengatakan meski kantor layanan perbankan ini berada di kawasan industri pariwisata namun tetap menyasar usaha kecil dan menengah (UKM). "Kita tidak keluar dari fokus strategi bisnis kita. Secara kredit tetap ke segmen UKM Consumer lewat Mortgage, disamping syariah," ucap pria yang akrab disapa Gus Lopes ini.

Dikatakannya, di kawasan Kuta yang merupakan salah satu pusat industri pariwisata di Kabupaten Badung ini juga masyarakatnya banyak melakukan aktivitas perdagangan. "Di Kuta ini juga ada perdagangan yang bisa kita biayai. Jual beli valas juga bisa tetapi dalam bentuk tabungan valas bukan seperti money changer," cetusnya.

Dia berharap dengan menyasar perdagangan dan UKM dalam kurun waktu 3 tahun kantor baru tersebut sudah harus menunjukkan break even point (BEP). "Dengan melihat ekonomi mikro dan makro sudah mulai bertumbuh, optimis juga kinerja perbankan bisa tumbuh," kata Gus Lopes.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusra, Hizbullah dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Bagian Perizinan Ambrosius Gerit Lalopoa mengatakan, sebagai bank umum konvensional terus berusaha memberikan kontribusi terbaik melalui target-target yang harus dicapai dalam rencana bisnis bank. Salah satunya peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui pembukaan jaringan kantor baru di Bali.

Secara umum, perkembangan kinerja perbankan di Provinsi Bali menunjukkan tren positif tercermin dari fungsi intermediasi bank yang meningkat yaitu  penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,82 persen year on year (yoy) pada Januari 2018 yang sebagian besar berupa tabungan dan deposito masing-masing sebesar 45,44 persen dan 39,74 persen.

Kredit yang diberikan pada posisi Januari 2018 tercatat sebesar Rp 82,05 triliun meningkat 6,15 persen dari tahun sebelumnya yang sebagian besar berupa kredit sektor produktif (modal kerja dan investasi) sebesar 60,98 persen. Sedangkan dari sisi aset meningkat 7,50 persen yoy menjadi Rp 120,6 triliun.