BALI TRIBUNE - KABUPATEN Gianyar yang merupakan kawasan seni sebagai daya tarik wisata ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakatnya. Pasalnya, pertumbuhan pariwisata di Gianyar memicu pergerakan sejumlah sektor terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keberadaan para pelaku UMKM tersebut tidak terlepas dari bantuan kredit/permodalan yang disalurkan oleh perbankan.
Guna mengembangkan usahanya, pelaku UMKM di Gianyar pun tidak sedikit yang memanfaatkan jasa perbankan untuk memperoleh pinjaman modal. Demikian disampaikan Pemimpin Wilayah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Denpasar, Dedi Sunardi usai peresmian Kantor Cabang BRI Gianyar, Senin (10/7).
Dia menyebutkan hingga Juni 2017 pencapaian kredit Cabang BRI Gianyar melebihi 100 persen. “Artinya, jumlah kredit dengan jumlah penabung itu lebih banyak jumlah kreditnya,” sebut Dedi.
Kredit yang disalurkan kata dia sebesar Rp 970 miliar dan dana simpanan Rp 870 miliar. Diungkapkan Dedi, pertumbuhan industri pariwisata di Kabupaten Gianyar menjadi pemicu tingginya penyaluran kredit di kawasan seni ini. “Industri pariwisata sedang bagus-bagusnya di sini (Gianyar). Artinya, turunannya seperti industri kecil, kreatif akan bertambah,” katanya.
Sementara itu pelaku seni (kerajinan perak di Celuk), Putu Sudi Adnyani menyatakan dalam mengembangkan usahanya untuk memenuhi permintaan perhiasan/aksesoris di pasar wisatawan, pihaknya memanfaatkan kredit dari perbankan. “Setelah meminjam modal dari bank, usaha saya bisa berkembang,” ujarnya.
Direktur Human Capital BRI, Priyastomo menyatakan usaha penunjang pariwisata lainnya juga banyak berkembang di Kabupaten Gianyar. “Pertaniannya di Gianyar juga bagus, perdagangan di Sukawati dan Ubud juga banyak. Jadi karena industri pariwisatanya maju, nasabah di sini juga beragam dibanding kabupaten lainnya,” tambahnya.