Pertumbuhan Penjualan Listrik Tahun 2017 Turun Drastis | Bali Tribune
Diposting : 28 October 2017 12:28
Arief Wibisono - Bali Tribune
listrik
Nyoman S Astawa (kanan) bersama I Gusti Ketut Putra

BALI TRIBUNE - Pertumbuhan penjualan listrik di Indonesia tahun 2017 mengalami penurunan drastis. Hingga bulan September, pertumbuhan penjualan listrik secara nasional baru mencapai 3,12 persen. Angka ini sangat jauh jika dibandingan dengan pencapaian tahun 2016 yang mencapai 6,5 persen.

Demikian dikatakan General Manager PLN (Persero) Distribusi Bali, Nyoman S Astawa, ditemui di sela perayaan Hari Listrik Nasional ke-72 di Kantor Distribusi PLN, Denpasar, Jumat (27/10), Astawa memaparkan, khusus untuk Bali sendiri, pertumbuhan penjualan listrik tercatat paling “bontot” yaitu hanya sekitar 0,34 persen.

Astawa yang didampingi DM Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali, I Gusti Ketut Putra,

Mengakui, melambatnya pertumbuhan ini setelah ditelusuri lebih jauh terjadi karena mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemghematan. Pun dengan industri perhotelan yang semakin pandai mengerem penggunaan listrik di lingkungan kerjanya.

“Penghematan atau pengurangan pemakaian terjadi hampir di seluruh sektor, namun industri perhotelan paling menonjol,” kata Astawa. Selain itu ada beberapa usaha yang produksinya menurun. Lagi pula saat ini suhu cuaca di Bali cenderung dingin karena sering turun hujan, sehingga masyarakat jarang menyalakan AC pada malam hari.

Upaya yang dilakukan pihaknya menurut Nyoman dengan cara menggenjot penjualan dengan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan peralatan listrik atau mengganti peralatan-peralatan sebelumnya yang sifatnya konvensional yang tidak menggunakan listrik, menjadi peralatan yang menggunakan listrik.

“Salah satunya yaitu masyarakat kami himbau untuk menggunakan kompor induksi. Kompor ini dari sisi keuntungannya bisa dikatakan lebih bersih, tidak panas, dan lebih hemat jika dibandingkan dengan menggunakan kompor gas,” jelasnya. Hadirnya kompor induksi ini bukan berarti menjadi pesaing dari kompor konvensional.

Ia pun berharap dengan mempercepat layanan pasang baru atau tambah daya listrik minimal akan meningkatkan kembali pertumbuhan penjualan listrik. Untuk itu, ia juga mengingatkan masyarakat tidak perlu lagi menggunakan mesin genset saat masa konstruksi atau membangun, tapi bisa langsung menggunakan listrik agar lebih hemat dan efisien.