Gianyar, Bali Tribune
Warga Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Gianyar, benar-benar tegang saat melihat Nyoman Budiarta (36) tiba-tiba beringas. Penderita kelainan jiwa (orgil) sejak sepekan terakhir ini, melawan hingga bergulat di tengah sungai saat diamankan petugas Pol PP Gianyar, Rabu (8/6).
Dalam aksi pengamanan, petugas Pol PP terlibat kejar-kejaran deagan Budiarta. Hingga di sungai, Budiarta bergerak ke arah tengah sungai yang berarus deras dan sembunyi di balik batu. Petugas Pol PP terpaksa ikut nyebur ke sungai. Saat didekati, Budiarta melakukan perlawanan dan bergulat di dalam air. Kalah jumlah, Budiarta akhirnya berhasil diamankan, selanjutnya dibawa ke RSJ Bangli.
“Kondisi kejiwaannya sedang emosi, saat kami datang dia langsung lari ke arah sungai. Dia sembunyi di balik batu dan saat kami mendekat dia langsung menyerang hingga saya harus bergulat di dalam air,” terang salah seorang petugas Pol PP I Wayan Nasta.
Melihat sang suami diikat dan diamankan menuju mobil Pol PP, istri Budiarta, Ni Nyoman Seni (26) tak henti-hentinya menangis. Meksi dirinya kerap menjadi sasaran amukan hingga pernah dicekik, Seni merasa bersalah melihat suaminya yang dalam seminggu terakhir ini berprilaku aneh. “Enta apa penyebabnya, suami saya terus ngamuk di rumah. Padahal sebelumnya tidak ada tanda-tanda aneh. Saya berharap sekali kondisi kejiwaanya bisa stabil setelah mendapat perawatan di RSUJ Bangli. Dia adalah satu-satunya tulang punggung keluarga kami,” ungkap Seni.
Kasat Pol PP I Wayan Krya Gunarta mengatakan, untuk mengamankan Budiarta yang bringas ini pihaknya menurunkan empat orang petugas Pol PP Gianyar. Menyusul laporan gangguan ketertiban umum yang dilaporkan oleh Perbekel Lebih, I Wayan Gede Pradnyana. “Selain menghancurkan lemari dan televisi, beberapa hari belakangan Budiarta juga kerap melempari rumah tetangganya dengan batu. Istrinya Ni Nyoman Seni juga sempat dicekik beberapa kali. Hal ini menimbulkan keresahan,” terang Gurnarta singkat.