Denpasar, Bali Tribune
Kabar diundurnya gelara PON oleh Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 Jawa Barat dari September ke Oktober, membuat KONI Bali galau. Sebab, jika benar diundur, maka dipastikan terjadi pembengkakan anggaran yang mesti dikeluarkan senilai miliaran rupiah.
“Saya dengar kabarnya memang PON Jawa Barat diundur menjadi Oktober, kalau ini terjadi, maka akan ada pembengkakan dana yang mesti kami keluarkan miliaran rupiah, sebab dalam sebulan rata-rata KONI Bali membutuhkan dana Rp2,5 miliar untuk keperluan PON tersebut,” ujar Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Rabu (30/3).
Suwandi mengaku belum tahu pasti apa alasan diundurnya gelaran empat tahun sekali ini. dia menambahkan, PON Jawa Barat rencananya dilaksanakan 17-29 September. Awalnya, lanjut Suwandi, PON dihelat 9-21 September 2016 namun karena benturan dengan hari raya Idul Adha, maka diundur menjadi 17-29 September. “Nah, yang pengunduran kedua kalinya itu, saya belum tahu alasannya,” sambungnya.
Selaku peserta PON, pihaknya masih menunggu surat resmi dari PB PON mengenai diundurnya kegiatan itu menjadi Oktober. Bali sendiri, kata dia, kini telah meloloskan sebanyak 370 atlet, yang jika ditambah dengan pelatih dan ofisial, maka dipastikan kontingen Bali ke PON Jabar nanti mencapai 500 orang. Jumlah ini hampir mengalami peningkatan 100 persen dari jumlah atlet lolos saat PON Riau 2012 silam yang kurang dari 200 atlet.
Lebih jauh Suwandi mengatakan, jumlah atlet lolos PON Jabar dibanding PON Riau, yang mencapai dua kali lipat, juga berimbas pada kebutuhan anggaran yang kian besar. Oleh karenanya Suwandi berharap Pemprov Bali membijaksanainya dengan meningkatkan anggaran kepada KONI Bali.
Suwandi mengatakan dirinya bersama staf dan pengurus KONI Bali lainnya telah menghitung keperluan dana tambahan, yakni mencapai Rp18 miliar. “Kami secara resmi sudah mengajukan anggaran tambahan ke Pemprov Bali, semoga mendapat persetujuan sehingga Bali bisa mengirim atlet sesuai jumlah yang lolos PON,” demikian Suwandi.