Presiden FIFA Hadir di KTT G20 Positif bagi Sepak Bola Indonesia | Bali Tribune
Diposting : 15 November 2022 04:19
NOM - Bali Tribune
Bali Tribune / Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Gunawan Suswantoro
balitribune.co.id | Badung - Kehadiran Presiden FIFA Gianni Infantino ke Indonesia dan Bali pada puncak KTT G20, 15 dan 16 November 2022 di Nusa Dua, memberikan harapan tersendiri untuk sepak bola Indonesia secara menyeluruh.

Demikian ditegaskan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Gunawan Suswantoro, di Jimbaran, Badung, usai penutupan pelatihan pelatih sepak bola PSSI C Diploma Eks Timnas Senior, Senin (14/11).

Gunawan Suswantoro mengatakan, Presiden FIFA datang ke Indonesia dua kali dalam waktu kurang dari sebulan. Pertama adalah beberapa hari setelah tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menewaskan lebih dari 100 orang.

"Saya melihat bahwa kehadiran Presiden FIFA ketika Kanjuruhan dan besok di G20 bukti bahwa FIFA ini sangat memperhatikan persepakbolaan Indonesia dalam rangka untuk percepatan persepakbolaan nasional," kata dia.

Mantan Sekjen Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) itu mengatakan ke depannya manajemen persepakbolaan akan dikawal dan ditata dengan baik agar persepakbolaan Indonesia lebih maju.

Saat ini, kata dia, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memiliki tekad yang kuat untuk meningkatkan sepak bola Indonesia melalui Lima Program Prioritas yang ada di Kemenpora terutama dalam rangka peningkatan reformasi birokrasi dan mendukung implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Dia menilai Desain Besar Olahraga Nasional akan terwujud dengan adanya kerja sama kolaboratif antara berbagai pihak termasuk dengan PSSI. Kehadirannya dalam penutupan acara pelatihan pelatih tersebut sebagai dukungan terhadap tekad PSSI untuk melahirkan pelatih-pelatih yang handal.

"Ini bukti bahwa Kemenpora melakukan kerja sama dan mendorong PSSI agar PSSI berkolaborasi baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, agar pelatihan ini menjadi program kaderisasi dalam rangka meningkatkan persepakbolaan di Indonesia," kata dia.

Dia mengatakan, pemerintah sangat mendukung program kemajuan di bidang olahraga terutama sepak bola dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.

Dia menjelaskan dengan dikeluarkannya Inpres tersebut, Kemenpora merasa ditantang untuk menangkap momentum dan menghasilkan output atau dampak positif bagi persepakbolaan Indonesia, salah satunya adalah mendukung kaderisasi kepelatihan.

"Ini tantangan untuk mengembangkan persepakbolaan Indonesia. Kebetulan Pak Menteri (Zainudin Amali) baru, sedang mempersiapkan persepakbolaan Indonesia yang mendunia. Kita harus yakin untuk menunjukkan talenta sepak bola di tingkat dunia," kata dia.

Dia berharap 24 pelatih yang telah mendapat pembekalan tersebut dapat bekerja dan berkontribusi positif terhadap kemajuan sepak bola Tanah Air.

"Bayangan saya dengan melihat potensi yang ada, talenta eks timnas mampu menciptakan kader sepak bola Indonesia yang bisa membawa nama besar Indonesia," kata dia.

Dia juga mengatakan pelatihan tersebut terus dikembangkan bukan hanya dari sisi jumlah, tetapi dari sisi penyebarannya di semua provinsi, dan 514 kabupaten kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Dengan nanti Indonesia memiliki para pelatih yang handal, kita yakin bahwa ke depan pesepakbola Indonesia dari kita , oleh kita dan untuk kita. Nggak apa kalau sekarang pelatihnya masih dari luar. Kita harus memiliki keyakinan yang sama dengan diadakannya pelatihan pelatih seperti ini, persepakbolaan Indonesia akan lebih maju," kata dia menanggapi pertanyaan awak media terkait pelatih timnas dari luar Indonesia.