Gianyar, Bali Tribune
Proses penyelesaian proyek pembangunan berskala besar di Kabupaten Gianyar cenderung tersendat-sendat. Kondisi ini sangat terbalik dengan proses pelaksanaan proyek berskala kecil, termasuk proyek penunjukan langsung (PL) yang berjalan lancar.
Kondisi ini diungkapkan oleh anggota DPRD Gianyar Ida Bagus Nyoman Rai, Senin (1/8). Atas kondisi ini, mantan Kepala Bappeda Gianyar ini meminta agar eksekutif segera menyikapi tahapan penyelesaian proyek fisik dengan perencanaan mendahului tahun anggaran. Setidaknya, saat tahun anggaran induk berjalan, proyek-proyek yang ada diharpkan sudah masuk ke proses tender. “ Cara ini tidak akan menyalahi aturan. Namun efektif dan efisien. Karena dalam autputnya, pada anggaran perubahan proses perencanaan proyek sudah dilakukan dan pada awal tahun berikutnya sudah mulai proses tender,” ujar IB Nyoman Rai.
Dari pertimbangan Gus Rai, jika perencanaan dilakukan pada anggaran perubahan, hal ini untuk mengantisipasi proyek-proyek skala besar yang memakan waktu lama atau lebih dari 150 hari kalender. Itupun tidak menutup kemungkinan ada sedikit hambatan, misalnya jika ada ada revisi. “Khawatirnya, kalau ada revisi dan ada pula tender yang gagal serta skala proyeknya lebih dari lima bulan, imbasnya adalah proyek yang tak bisa direalisasaikan,’’ yakinnya.
Herannya, dari amantannya di lapangan, justru proyek-proyek berskalaoi kecil di bawah Rp 200 juta atau proyek penunjukan langsung (PL), yang efektif berjalan. Sementara proyek yang berskala besar, beluam ada laporan dan dipastikan sebagian besara belum berjalan. Jika kondisi ini tidak disikapi, anggaran yang tidak terserap itu akan menjadi Silpa di tahun berikutnya dan serapannya anggaran dipastikan rendah. ’’Seperti Proyek Pasar Seni Sukawati dan termasuk pekerjaan infrastrukur lainnya,” contohnya.
Seperti diketahui, PU sendiri di anggaran induk 2016 ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 398 miliar lebih yang terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung. Sedangkan anggaran yang digunakan untuk belanja langsung sekitar Rp 386 miliar lebih selain untuk proyek bina marga, juga untuk bina cipta dan irigasi.