Diposting : 14 June 2018 21:54
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Meski sejak Selasa (12/6) malam atau H-3 Idul Fitri 1439 H jumlah arus mudik melalui Pelabuhan Gilimanuk telah membludak, namun diprediksi puncaknya terjadi Rabu (13/6) dan Kamis (14/6) hari ini.
Pantauan Rabu kemarin, penumpukan kendaraan tampak di areal parkir tengah Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Sedangkan memasuki tengah malam, antrean pemudik baik pengendara roda dua maupun roda empat yang datang dari arah Denpasar yang mengalir bersamaan, semakin mengular hingga keluar pelabuhan. Pihak kepolisian masih tetap melakukan pengalihan arus untuk mengurangi panjang antrean.
Kendaraan roda dua, truk dan bus tetap melalui jalur utama menuju pelabuhan, sedangkan kendaraan roda empat dialihkan memasuki areal Fasiltas Kargo Gilimanuk. Hingga kemarin ratusan kendaraan pribadi tertampung di areal seluas 3 hektare yang juga dijadikan sebagai buffer zone loket penjualan tiket penyeberangan tersebut.
Sementara pantauan Rabu pagi, antrean kendaraan roda empat terjadi di gang permukiman warga menuju pelabuhan. Sedangkan ekor antrean kendaraan roda dua hingga memasuki Rabu siang sudah mencapai di depan Pasar Umum Gilimanuk. Pihak ASDP Indonesia Ferry membuka 4 loket tiket bagi kendaraan roda empat dan roda dua di pintu masuk pelabuhan dan satu loket tiket khusus bus dan truk di pintu masuk dermaga LCM.
Tidak sedikit pemudik yang pingsan karena terjebak antrean di bawah terik matahari. Petugas medis mengevakuasi para pemudik yang kepanasan dan kelelahan dalam antrean yang mencapai 1 km itu.
Seperti yang dialami Sugianti (44). Ibu empat anak ini harus dievakusi dari tengah antrean ke Polsek Kawasan Laut Gilimanuk untuk diberikan bantuan medis setelah pingsan di tengah antrean di Depan Kantor Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk.
“Saya berangkat dari Pedungan, Denpasar setelah sahur bersama istri dan anak-anak, sampai di Gilimanuk antre sampai 1 jam, tiba-tiba istri saya lemas dan jatuh,” ungkap suaminya, M. Bejo yang mengaku akan mudik ke Jember, Jawa Timur. Antrean panjang mulai surut saat KMP Drajat Paciran dioperasikan di Dermaga MB I. Seluruh antrean roda dua tersapu habis oleh kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry ini.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang mengatakan melihat antrean yang terjadi hingga Rabu siang akhirnya kapal berkapasitas jumbo yang didatangkan dari Surabaya untuk membatu kelancaran arus mudik ini akhirnya dioperasikan.
“Sudah digeser dari Ketapang menuju Gilimanuk. Kita operasikan sampai H-1 dan saat arus balik sesuai dengan kondisnya. Kita lihat situasi nanti, kalau sepeda motornya banyak kami akan masukkan sepeda motor, kalau kendaraan roda empat yang banyak, ya roda empat yang akan dimasukkan. Sampai H-1 besok kita laksanakan sesuai dengan pelayanan kita. Kapasitas kalau roda dua sampai dua ribuan. Sekarang 33 kapal yang dioperasikan dan 1 kapal bantuan ini,” ungkapnya.
Untuk kelancaran arus pemudik memasuki pelabuhan yang sudah semakin meningkat memasuki H-2 Lebaran, seluruh truk hingga Rabu siang juga sempat dikandangkan sementara di areal fasilitas kargo Gilimanuk. Bahkan puluhan sopir truk menuju ke sejumlah daerah di Jawa yang tertahan sempat protes.
Setelah dilakukan pembicaraan dengan Dirlantas Polda Bali, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, para sopir truk yang mengaku akan kembali ke daerah asalnya ini akhirnya secara bertahap dilepas untuk bisa melanjutkan perjalanan.
“Setelah tadi kami lakukan pembicaraan dengan para sopir, dan melihat kondisinya sebagian besar kosongan karena mereka mau pulang, kami berikan menyeberang tapi bertahap agar tidak mengganggu antrean dan melihat juga kondisi di pelabuhan,” tandasnya.