BALI TRIBUNE - Pimpinan dan pegawai Pemkot Denpasar beserta pengempon pura lainnya mengikuti persembahyangan bersama dalam rangka puncak Upacara Karya Prayascita Bumi, Giri Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih Lan Purnama Kasa di Pura Pengubengan Besakih, Kamis, (29/6).
Tampak hadir Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara beserta sejumlah pejabat lainnya. Sebelum puncak Karya Prayascita Bumi, Giri Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih di mulai, terlebih dahulu dilakasanakan tarian Rejang Dewa, Baris Gede dan Topeng.
Pada kesempatan ini Rai Mantra bersama jajaran berkesempatan melaksanakan upacara Ngelebang Beburon Alas (Melepas Hewan di Hutan).
“Melepas beburon atau hewan ke alam ini memiliki makna sebagai penyeimbang, menyucikan alam dengan isinya untuk kembali menyatu dengan alam dan semua hewan-hewan yang di lepas ini, seperti burung, menjangan, ayam, ular, luwak dan lainya diharapkan bisa mengembalikan fungsi dari alam tersebut,” ungkap Rai Mantra.
Pemangku Pura Pengubengan Jro Mangku Nyoman Artawan mengatakan, Upacara Karya Prayascita Bumi, Giri Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih merupakan bagian dari Sad Kertih, yang bermakna menjaga keharmonisan hidup manusia dengan Tuhan, keharmonisan hidup antara sesama umat manusia dan menjaga keharmonisan umat manusia dengan lingkungannya.
“Dengan menjaga kelestarian hutan secara niskala, di hutan juga ada upacara pakelem ke hutan atau ke gunung. Untuk menjaga kelestarian laut atau samudra dan berbagai sumber-sumber alam yang ada didalamnya dengan makna untuk memotivasi umat agar memelihara kelestarian laut Dalam kehidupan modern sekarang ini,” ujarnya.