Diposting : 19 June 2018 23:20
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Keberadaan Gender Wayang sebagai salah satu warisan kebudayaan Bali, memiliki berbagai kemasan style gending di seluruh wilayah Bali, termasuk di Banjar Kayumas Kaja, Kelurahan Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur, yang memiliki style atau ciri khas tersendiri. Sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan khususnya Gender Wayang ini, dilaksanakan Lomba Gender Wayang Style Kayumas Kaja di Banjar Kayumas Kaja, dan memperebutkan Piala Walikota Denpasar, Minggu (17/6).
Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Mataram, didampingi Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan yang ditandai dengan pemukulan gender.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Mataram dalam kesempatan tersebut sangat mengapresiasi pelaksanaan Lomba Gender Wayang ini, terlebih pelaksanaannya sudah dilakukan untuk kedua kalinya. “Saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Denpasar sangat mengapresiasi, berbangga, karena masyarakat Banjar Kayumas Kaja mengadakan lomba ini sebagai upaya pelestarian warisan budaya,’’ ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa, kegiatan lomba ini akan terus didukung oleh Pemkot Denpasar, melalui Dinas Kebudayaan, dan akan terus menjaring generasi-generasi penerus khususnya dalam seni Gender Wayang. “Ini masuk ke dalam UU No.5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan yang berisikan 10 objek perlindungan kebudayaan, salah satunya adalah pelestarian kesenian termasuk Gender Wayang ini,’’ ungkapnya.
Sementara Ketua Panitia I Gede Eka Adnyana mengatakan, keberhasilan pelaksanaan lomba ini tak terlepas dari para tokoh seniman Gender Wayang Banjar Kayumas Kaja, yang masih aktif dalam membina bibit baru generasi muda dalam tabuh Gender Wayang. Lomba yang berlangsung selama dua hari dari 17-18 Juni ini diikuti oleh 116 peserta dari beberapa wilayah di Provinsi Bali.
“Dengan adanya lomba gender wayang ini, diharapkan dapat memberi dampak untuk bisa menumbuhkan rasa cinta terutama para generasi muda terhadap seni gender wayang serta mampu membangkitkan dan melestarikan kesenian ini sesuai dengan visi misi Kota Denpasar yakni Denpasar kreatif berwawasan budaya,” ungkap I Gede Raka Adnyana.
Lebih lanjut menurutnya, selain untuk melestarikan seni dan budaya, juga untuk menggali potensi para seniman cilik sebagai generasi penerus dalam menjaga serta memelihara kesenian Bali khususnya tabuh kerawitan gender wayang.
Sementara salah seorang peserta Dewa Agung Krisna Surya, yang kini duduk di kelas 1 SMP mengaku senang bisa ikut lomba gender wayang ini.“senang sekali bisa ikut lomba ini, semoga bisa menampilkan yang terbaik,’’ ungkapnya.