Rossi Heran Ada yang Tangguh di Lintasan Basah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 3 August 2016 11:29
habit - Bali Tribune
pembalap
Valentino Rossi

Lesmo,

Balapan MotoGP 2016 menjadi musim yang kurang mengenakkan untuk Tim Movistar Yamaha. Sangat kuat di beberapa balapan awal, kini tim yang bermarkas di Lesmo, Italia, justru melorot jelang akhir musim.

Salah satu penyebab paling besar adalah mundurnya performa motor YZR-M1 yang ditunggangi Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Perbedaan paling jelas terlihat saat kedua rider tersebut mengaspal di lintasan basah.

Dalam tiga balapan terakhir, baik Rossi maupun Lorenzo sama-sama gagal mendapatkan hasil terbaik. Bahkan, Lorenzo tak berhasil menyelesaikan balapan di GP Spanyol akibat terjatuh, kemudian Rossi menyusul di race berikutnya.

Alhasil, beberapa pebalap yang sebelumnya tidak diperhitungkan sukses menapaki podium. Oleh karena itu, Rossi menyatakan heran mengapa ada rider yang sangat tangguh saat membalap di lintasan basah.

“Sangat sulit memahami mengapa ada beberapa pebalap yang sangat cepat dan agresif di lintasan basah. Karena tidak biasanya pebalap tidak mengetahui bahaya yang terjadi,” ujar Rossi, seperti diberitakan Speedweek, Selasa (2/8).

Valentino Rossi, sebenarnya masih bertekad menjadi jawara pada MotoGP 2016. Saat ini, Rossi tertinggal 59 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez. The Doctor –julukan Rossi– harus kerja keras dalam sembilan seri yang tersisa, jika ingin mengukuhkan gelar juara MotoGP 2016.

Namun ternyata, Rossi dikabarkan memiliki cara lain untuk memenuhi ambisinya tersebut. Pebalap berusia 37 tahun itu disebut-sebut telah mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada empat pebalap top MotoGP yakni Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Andrea Iannone, dan Maverick Vinales. Pesan tersebut berisi permintaan bantuan kepada empat pebalap tersebut untuk menyerang Marquez.

Jika kabar tersebut benar, maka tragedi MotoGP 2015 berpeluang terulang kembali. Kala itu, Lorenzo meminta bantuan kepada Marquez dan Dani Pedrosa untuk menjegal Rossi. Tragedi tidak menyenangkan tersebut mulai disadari Rossi pada seri ke-16 di Sirkuit Phillip Island, Australia.

Saat itu, Rossi menilai Marquez dapat memenangi balapan sejak awal ketimbang harus menutupi pergerakan motornya di hampir sepanjang race. Kemudian rasa curiga Rossi berlanjut di seri ke-17 yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia.