Diposting : 17 January 2023 08:59
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Bukan Biasa Agency menaungi para seniman muda mengadakan pameran lukisan. Sekelompok seniman yang terdiri dari enam orang yang sebagian besar adalah alumni dan mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar Bali, menggunakan warna-warna meriah untuk karya di pameran yang berlangsung di T Galleria by DFS, Bali mulai 13 Januari hingga 28 Februari 2023.
Sesuai tema pameran lukisan Spectrum Painting Exhibition merupakan warna-warna dari pita warna yang dihasilkan oleh pemisahan komponen cahaya dengan derajat pembiasan yang berbeda menurut panjang gelombang. Para seniman yang terlibat dalam pemeran ini melihat diri mereka sebagai sebuah prisma yang memproyeksikan spektrum ketika cahaya melewatinya. Karya seni yang tercipta adalah spektrum yang diterjemahkan dari berbagai pengalaman hidup, emosi yang tidak berwujud kemudian dituangkan dalam bentuk nyata yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
Seniman yang berpartisipasi salah satunya Haley, adalah seorang mahasiswa yang sedang mengejar gelar Sarjana Seni Rupa di Institut Seni Indonesia Denpasar. Ia sangat penasaran dengan keterbatasan dirinya, sehingga ia memilih untuk mulai membuka diri dan menunjukkan karyanya kepada publik. Karakteristik melukis bukanlah sesuatu yang ia tekankan pada dirinya sendiri, namun selalu ingin merasakan kepuasan jiwa dan visual ketika karyanya selesai.
Seniman lainnya adalah Pitachan, yang suka membuat karya seni abstrak karena baginya menciptakan karya seni abstrak berarti mengolah perasaan, pemikiran, dan visual sehingga hal ini bisa menjadi terapi seni baginya. Dia tidak perlu khawatir tentang bentuk dan objek yang akan dibuat, sehingga dia dapat menciptakan karya dengan mengikuti arus di mana tangan, mata, pikiran, dan hatinya merasa.
"Saya tidak memiliki tujuan tertentu dengan karya seni saya, hanya melakukan apa yang saya sukai sehingga tidak membuat stres. Pada akhirnya, saya hanya ingin orang lain menikmati karya saya," ujarnya.
Seniman Wanda, adalah seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan Sarjana Seni Rupa di Institut Seni Indonesia Denpasar. Ia mengaku aktif mengikuti berbagai pameran sejak tahun 2012 hingga sekarang. "Bermain dengan tekstur dan kolase adalah bagian dari kekayaan eksplorasi karya saya. Berpegang pada dasar-dasar alam, semangat hidup, kekuatan konstruktif, rahasia pertumbuhan, pemahaman nyata tentang kepentingan relatif dari berbagai hal, kemudian keteraturan dan keseimbangan menciptakan karya seni yang bekerja pada material apapun. Tetapi tujuannya bukan hanya untuk membuat seni yang berhasil, tetapi berada dalam keadaan klimaks yang membuat seni tak terelakkan dan menggairahkan jiwa," bebernya.
Putu Durga Laksmi Devi biasa dipanggil Durgaizme yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan Sarjana Seni Rupa di ISI Denpasar. Sebagai calon seniman, ia melihat bahwa perlu menghidupkan kembali kebutuhan untuk berjuang dalam berkarya. Ia membentuk komunitas Ankaa Art Space yang beranggotakan anak-anak muda lintas disiplin. Dengan visi "Mengangkat atau Merevitalisasi Lokalitas Menuju Seni Universal".
Seniman lainnya Guntur, adalah seorang seniman asal Kota Denpasar. Ia seniman yang bermain dengan kolase atau bermain dengan medium berbeda. Lulusan seni rupa dari Institut Seni Indonesia di Denpasar ini sejak kecil sudah mulai bermain dengan alat-alat lukis dan barang-barang bekas. Ia juga sering melukis dengan tanah atau pasir yang ditumpahkan dengan cat kemudian mencari bentuk-bentuk sesuai dengan bidang kosong tersebut. "Keaslian setiap karya seni didasarkan pada pengalaman pribadi dan objek-objek dari berbagai peristiwa dan waktu di masa lalu, sekarang dan masa depan," ujarnya.