Seniman “Dolar” Meninggal Dunia | Bali Tribune
Diposting : 11 July 2016 11:04
Agung Samudra - Bali Tribune
I wayan Tarma
I Wayan Tama (Dolar) bersama keluarga.

Bangli, Bali Tribune

Dunia seni Bali kehilangan salah satu bintangnya. I Wayan Tarma (65) atau yang akrab dipanggil Dolar telah berpulang pada Sabtu (9/7) sekitar pukul 04.30 Wita di RSUD Bangli karena penyakit stroke. Meninggalnya pelawak tradisional ini sontak membuat terkejut banyak pihak. Kabar duka pun menyebar viral di media social.

Pantauan Bali Tribune, suasana duka menyelimuti rumah mendiang Dolar di Banjar Sema, Taman Bali, Bangli. Di Depan pintu masuk menuju rumah duka, terpampang karangan bunga ucapan belasungkawa dari Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Namun demikian, karena masih suasana hari raya Tumpek Landep, belum tampak kesibukan yang mencolok di rumah duka.

Begitu melihat awak media datang , langsung disapa oleh putra almarhum, Komang Edy Swardana. “Meriki masuk, ring tengah saja ngobrolnya,” kata Swardana. Kepada media, Komang Edy menuturkan, memang sudah sejak lama almarhum divonis menderita penyakit stroke. Kata Edy, awalnya memang tidak ada tanda tanda kalau almarhum terserang stroke. “Kalau untuk penykait kencing manis memang sebelumnya sudah saya ketahui,” ujarnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk kesembuhan orang tuanya.

Karena sakit yang dideritanya, almarhum Dolar beberapa tahun lalu sempat menjalani rawat inap kurang lebih selama dua bulan di RSUD Bangli. Karena terserang stroke, tangan dan kaki tidak bisa digerakan. “Karena tidak lagi bisa berjalan, mendiang menghabiskan waktunya di atas kursi roda,” sebut Komang Edy. Stroke itu juga menyerang pita suara almarhum.

“Beliau harus diangkat kalau ingin pindah dari kursi roda ke tempat tidur atau untuk urusan MCK,” kata Komang Edy, lebih lanjut. Disinggung upaya pengobatan pasca pasca menjalani rawat inap? Dikatakannya, secara rutin dua kali seminggu sekali Dolar harus melakukan kontrol dan fisioterapy di RSUD Bangli.

Anak pertama dari istri kedua Dolar ini menjelaskan, belakangan ini kondisi sang ayah terus melemah. Puncaknya, Sabtu ( 9/7) sekitar pukul 03.30 wita tiba- tiba penyakit stroke almarhum kambuh. Selanjutnya, Dolar pun dilarikan ke RSUD Bangli oleh sanak keluarganya.

Setelah beberapa jam dirawat, Dolar akhirnya menghadap pada Penciptanya. Ditanya mengenai upacara pengabenan almarhum, Komang Edy mengatakan, dari hasil nunas baos atau menayakan hari baik kepada Ida Pedanda, diputuskan untuk prosesi Nyiramin (memandikan jenazah) pada hari Jumat (15/7) dan prosesi upcara Ngaben hari Sabtu (16/7) nanti.