Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Sepuluh Tahun Sekali, Dinaiki Orang Pilihan

tradisi sakral
Tradisi sakral di Pura Kawitan Undagi Beratan.

Tabanan, Bali Tribune

Warga Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan penuh sukacita menyambut pujawali di Pura Kawitan Undagi Beratan yang jatuh tepat setiap Buda Kliwon Wuku Pahang. Pasalnya, pujawali kali ini berbeda dengan pujawali setiap enam bulan sekali, karena kali ini merupakan pujawali Agung yang digelar setiap 10 tahun sekali sehingga diiringi dengan pertunjukan ayunan jantra atau ayunan tradisional Bali yang melegenda dan sakral namun sudah langka.

Bendesa Adat Desa Pekraman Bayan, I Negeriawan mengungkapkan ada empat buah ayunan jantra yang ada di pura tersebut, di mana biasa disebut ayunan yadnya oleh pengempon pura. “Karena ayunan ini kita sakralkan dan dipertunjukkan setiap 10 tahun sekali bertepatan sasih kapat atau sasih kedasa, maka disebut Ayunan Yadnya,” ungkapnya.

Kata dia, setiap dipertunjukkan akan ada delapan orang terpilih yang bisa naik di ayunan jantra tersebut yang disebut sutri, alias bukan orang sembarangan. Proses pemilihannya pun sangat unik, pada puncak Pujawali para warga dipimpin pemangku setempat terlebih dulu matur piuning  setelah itu akan ada warga yang kerauhan dan memilih siapa saja orang yang akan naik ke ayunan jantra tersebut sebanyak 8 orang, 4 orang perempuan dan 4 orang laki-laki.

Pada pujawali yang digelar bersamaan dengan Karya Ngenteg Linggih tersebut, sayangnya tidak ada warga yang kerauhan sehingga untuk memilih sutri dilakukan cara alternatif yakni dengan memberikan kwangen kepada seluruh calon yang sudah diisi nomor 1 sampai 4, sehingga nantinya anak yang mendapatkan kwangen berisi nomor yang terpilih menjadi sutri. “Dan orang-orang yang dipilih itu pasti berusia sekolah dasar, atau untuk yang gadis tentunya belum menstruasi alias masih suci,” lanjutnya.

Setelah terpilih, orang tersebut menjalani pembersihan terlebih dahulu sebelum menaiki ayunan jantra. Pembersihan yang dilakukan adalah berupa di prayascita dan lunga ke beji (membersihkan diri di sungai suci,red).

Setelah bersih dalam artian lahir dan bathin, delapan orang terpilih tersebut akan berhias menggunakan kain putih-kuning dan langsung naik ke ayunan jantra bergiliran diiringi alunan gamelan. “Pemutaran ayunan juga tidak boleh sembarangan, saat pertama naik putarannya harus ke depan tiga kali, kemudian ke belakang tiga kali. Dan dalam satu hari, para sutri akan naik ayunan dua kali yakni pukul 10.00 Wita dan pukul 15.00 Wita,” paparnya.

 Saat menaiki ayunan, para sutri juga membawa daksina simbol dari Ida Betara yang berstana di Pura Kawitan Undagi Beratan. Ayunan jantra ini dipertunjukkan selama tiga hari berturut-turut sampai Pujawali di Sineb.

Pura Kawitan Undagi Beratan diempon 109 KK warga Banjar Bayan ditambah dengan 100 KK dari luar Banjar Bayan seperti Soka, Jatiluwih, Pujungan, hingga Pupuan.

wartawan
Arta Jingga
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.