Tari Legong Keraton Warisan Budaya Denpasar | Bali Tribune
Diposting : 13 June 2016 08:53
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
legong
Penari Legong Denpasar saat menampilkan Tari Legong Keraton di hadapan Dirjen Kebudayaan RI, Hilmar Farid, Walikota Denpasar IB Rai Dhamawijaya Mantra dan sejumlah undangan, Minggu (12/6) di Lobi Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang.

Denpasar, Bali Tribune

Tari Legong Keraton Kota Denpasar meraih pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu Harta Tak Benda Warisan Budaya Kota Denpasar dari tiga jenis tarian dari Bali yang meraih penghargaan UNESCO dalam tajuk Three Genne of Traditional Dance In Bali.

Demikian disampaikan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid saat menyatakan penetapan Tari Legong Keraton sebagai harta tak benda warisan budaya Kota Denpasar, Minggu (12/6), di Lobi Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang.

Dikatakan Hilmar Farid, penetapan Tari Legong Keraton sebagai harta tak benda warisan budaya Kota Denpasar merupakan salah satu bukti bahwa kebudayaan ini tidak lagi bisa dipandang hanya sebagai dekorasi dari sebuah pembangunan, melainkan untuk meningkatkan taraf kebudayaan dari manusia dalam hal ini masyarakat itu sendiri. “Jadi kebudayaan bukan hanya sebagai pelengkap di dalam sebuah acara saja,” kata Farid.

Sementara Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengucapkan terimakasih kepada menteri dan Dirjen Kebudayaan karena sudah berjuang membawa warisan budaya Denpasar ke UNESCO, sampai Kota Denpasar meraih sebuah penghargaan/pengakuan bahwa Tari Legong Keraton sebagai sebagai harta tak benda warisan budaya Kota Denpasar.

“Denpasar memang dibentuk dari napas budaya, sehingga memang perlu secara mendalam kita menghargai para budayawan dan seniman kita, sehingga kebudayaan ini mampu untuk dikembangkan dan dilestarikan,” kata Rai Mantra.

 

Buka PKB

Sementara itu, Sabtu sore lalu Presiden Joko Widodo membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38. Pembukaan diawali pelepasan pawai budaya di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon oleh Presiden di dampingi Gubernur Bali dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja.

"Saya gembira pada sore hari ini bisa berada di sini, di Pulau Dewata, di Bali dan momentum kali ini Pesta Kesenian Bali yang ke-38 sangat ditunggu-tunggu oleh rakyat, masyarakat dan turis-turis mancanegara," kata Jokowi dalam sambutannya saat membuka PKB.

Menurut Jokowi, acara kesenian yang diadakan di Bali selain sebagai media pendidikan juga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat Bali.

Dalam acara tersebut, Presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo menggunakan pakaian tradisional beskap khas Bali berwarna hitam dan mengenakan "udeng" di kepalanya.

Sementara itu, Ibu Negara mengenakan pakaian kebaya khas Bali berwarna jingga.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan serta Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mendampingi Presiden menyaksikan pawai kesenian di Bali itu.

Dalam acara tersebut, Gubernur Made Mangku Pastika beserta istri turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara di podium penonton.

Menurut pantauan, tidak hanya masyarakat Denpasar yang menikmati sajian kesenian tersebut, tetapi juga terlihat para turis mancanegara berkerumun menonton pawai seni.

Gubernur Pastika mengatakan pawai tersebut akan menampilkan tari-tarian serta kesenian dari berbagai kabupaten dan kota di Pulau Dewata.