BALI TRIBUNE - Tampilan kesenian klasik, kerap menjadikan aura Pesta Kesenian Bali (PKB) cenderung menoton dari tahun ke tahun. Memberikan daya magnet, Gianyar akan menyuguhkan hiburan inovarif untuk mengimbangan kesenian klasik. Dibandingkan tahun sebelumnya, porsi kesenian pengembangan inipun mencapai 40 persen.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaa Gianyar, IGN Wija, Selasa (23/5).Disebutkan, suguhan tampilan kesenian inovatif ini, bukan berarti pengabaikan tujuan pengalian kesenian langka di Gianyar. Bahkan dari tahun ke tahun, Gianyar selalu menyuguhkan kesenian langka dalam upaya pelestarian. Bahkan ruang penampilannya lebiah banyak dari kesenian pengembangan / inovatif, yakni sebanyak 60 persen. “Dalam kesenian pelestarian ini, juga secara khusus juga kami suguhkan tradisi-tradisi unik untuk menghibur pengunjung di PKB di musim liburan panjang,” ungkap Wijana.
Sebagaiman tahun sebelumnya Kabupaten Gianyar juga terus berinovasi untuk mencuri perhatian mulai drai pawai pembukaan PKB. Tahun ini, dalam pawai, delagasi Gianyar akan menampilkan pragmen tari. “Melestarikan Sumber Air Kehidupan,” di Jalan Raya Puputan depan Monumen Bajra Sandi Renon. Pementasan tari berdurasi 5 menit itu menggambarkan konsep pelestarian sumber air yang dilaksanakan secara turun dan merupakan sumber kehidupan di bumi seni. “Sisipan agedan kocak dan kreatif, tetap menjadi sisipan untuk menarik perhatian,” janjinya.
Pawai pembukaan Kabupaten Gianyar, sebutnya, kali ini diwakili Kecamatan Tegllalang itu, melibatkan 700 seniman. Rencananya, sepasang truna-truni mengusung papan nama pada barisan pertama serta Lambang Kabupaten Gianyar. Disusul barisan gebogan kakayaaan Kabupaten Gianyar. kemudian menyambung truna-truni berhias peed khas Gianyar. “Sebelum diakhii trade unik khas Gianyar, kami juga suguhkan karya inovatif dari seniman-seniman muda,” terangnya.
Meski demikian, selama PKB berlangsung, delagasi Gianyar dipastikan akan tetap menjadi delegasi juara dan favorit di suguhan kesenian yang dilombakan dan kesenian serangkaian parade. “Sedikitnya 1 500 seniman kami libatkan untuk memeriahkan pelaksanaan PKB ini. Sejumlah kesenian bahkan sudah mengawali pemantapan tampilannya mulai dari Hut Kota Gianyar hingga pentas di pura-pura serangkaian Pioadalan,” tambahnya.
Khusus mengenai kesenian pelestarian, Gianyar akan mempersembahkan rekonstruksi tabuh sakral, yakni Gong Saron yang didelegasikan kepada Sangger Cupu Kembang Dewata, Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegalalang. Ada pula kesenian Angkung Ende yang merupakan pengiring tari kupu-kupu taruum, kesenian khas Banjar Tarukan, Mas yang sudah lama meredup. “Penggalian kesenian langka wajib kami rekonstruksi lagi. Namun untuk kesenian pengembangan juga kami porsikan berimbang untuk membuka ruang den media inovasi seniman,” tandasnya.