Balitribune.co.id | Semarapura - Tunnel penggaraman yang berlokasi di pesisir Pantai Karangdadi, Desa Kusamba diketahui rusak parah. Kondisi ini membuat para pembuat garam kelimpungan tidak bisa membuat garam ,utamanya saat kondisi hujan. Hal ini dikeluhkan para petani garam setempat.
Salah seorang petani garam pesisir Karangdadi,Kusamba Nengah Kertiyasa ditemui Selasa(23/4/2024) membenarkan kondisi tersebut. "Tunnel penggaraman sudah tidak bisa dipakai lagi, plastiknya sudah robek," ujar Nengah Kertiyasa.
Dari 8 tunnel yang dibangun di pesisir Karangdadi Desa Kusamba, semuanya tidak bisa digunakan. Tunnel yang biasanya digunakan untuk membuat garam, saat ini tidak bisa digunakan. Hanya tampak genangan air hujan. "Tunnel sudah tidak bisa lagi dipakai. Memang rusak karena diterjang angin. Angin di pesisir Kusamba ini memang keras sekali," ungkap Kertiyasa.
Sementara perbaikan terkendala biaya. Menurutnya 1 roll plastik tunnel harganya mencapai Rp11 juta. Ini tentu membuat kelompok petani garam setempat kelimpungan. Aplagi saat ini hujan, petani tidak bisa membuat garam. "Semoga bisa diperbaiki," harapnya.
Saat ini ada 8 tunnel, dan semuanya dalam keadaan rusak.