Vaksinasi Booster Dosis 2 Kota Denpasar Mencapai 68,53% | Bali Tribune
Diposting : 7 September 2022 20:20
DEB - Bali Tribune
Bali Tribune / Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Denpasar, A A Ngurah Gede Dharmayuda
balitribune.co.id | DenpasarPenanganan serta pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19 masih terus dilancarkan. Seperti halnya pemberian vaksinasi booster dosis 2 untuk tenaga kesehatan di Kota Denpasar yang telah mencapai 68,53%.
 
"Hingga rekapitulasi hari kemarin (6/9), vaksin dosis 4 yang dilakukan di sejumlah tempat pelayanan kesehatan hampir 70% atau total 8246 orang nakes," kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Denpasar, A A Ngurah Gede Dharmayuda ketika dihubungi, Rabu (7/9).
 
Secara komulatif, data sasaran potensi (eligible) Dinas Kesehatan terhadap vaksinasi booster masyarakat Kota Denpasar, telah mencapai 521.773 orang. Sementara untuk vaksinasi dosis 1 sebanyak 966.228 orang dan vaksinasi dosis 2 mencapai 891.791 orang.
 
Perkembangan kasus positif yang dinamis, menyebabkan status pandemi tidak kunjung dicabut. Secara teoritis, kata Ngurah penyakit ini mungkin saja tidak akan pernah hilang, dalam hal ini di Denpasar. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menjalani pola hidup sehat, dan tidak lupa tetap menerapkan prokes
 
Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar melengkapi diri dengan vaksinasi sesuai dosis yang disediakan. Selain itu, tidak kalah pentingnya bagi Ngurah adalah mengelola stress, "jangan sampai kita parno dan stress, karena pandemi ini tidak akan pernah hilang," imbuhnya.
 
Lebih lanjut Ia menjelaskan, dengan melihat situasi perkembangan pandemi saat ini, vaksin dosis untuk umum tinggal menunggu waktu serta perintah resmi dari Pemerintah Pusat. Ia melihat di awal masa pemberiannya, banyak masyarakat menganggap vaksinasi booster tidak begitu penting. 
 
"Ketika diwajibkan, semakin banyak yang datang untuk vaksin booster, terutama mereka yang sering perjalanan ke luar daerah bahkan luar negeri. Tapi bagi yang dirumah saja, mereka akan menganggap vaksin kedua saja sudah cukup," ujarnya.
 
Maka dari itu, kata Ngurah semua pihak bertugas untuk mengajak khalayak umum agar sadar dan mau berpartisipasi dalam program vaksin booster ini. Karena vaksin Covid-19 yang maksimal bertahan 1 tahun, tidak mampu menangkal varian Covid-19 yang terus bermutasi. 
 
"Vaksinasi dalam hal ini booster sangat diperlukan, karena satu kali vaksin hanya bertahan maksimal setahun. Jika sudah setahun, atau paling tidak dipakai ukuran 6 bulan, harus diberikan kekebalan lagi (vaksin), ini sebagai upaya prefentif tubuh kita dalam menjaga kekebalan terhadap varian-varian baru Covid-19," pungkas Ngurah.