Marseille,
Gol menjelang pertandingan usai oleh Vasili Berezutski, terbantu melewati garis oleh Denis Glushakov, membuat Rusia mampu menahan imbang Inggris 1-1 setelah gol Eric Dier terlihat akan membawa tim Tiga Singa meraih kemenangan.
Inggris tampil lebih baik pada sebagian besar jalannya pertandingan dan kepercayaan diri yang bersandar pada kemudaan skuat. Mereka unggul lebih dulu melalui tendangan Eric Dier dari tepi kotak penalti pada menit ke-73.
Para penggemar Inggris yang mengisi sebagian besar dari Stade Velodrome yang berkapasitas 67.000 kursi sedang bersiap merayakan kemenangan ketika kapten Berezutski melompat mengungguli Danny Rose dan menyundul bola melewati Joe Hart, yang kemudian tersentuh sedikit oleh pemain pengganti Glushakov, terlihat telah melewati garis gawang, meski panitia penyelenggara menganugerahkan gol itu kepada sang kapten.
"Menurut saya kami bermain sangat baik pada sepanjang pertandingan dan untuk mendapatkan hasil imbang pada akhirnya merupakan hal yang sangat mengecewakan. Kami tidak dapat melihatnya dalam cara yang tepat, namun kami tidak kalah," ujar Dier, sang pencetak gol tunggal bagi Inggris, seusai laga.
Ke depan timnya harus mengumpulkan semangat dan kembali melaju. Menurut dia level Inggris benar-benar tinggi. “Kami melakukannya dengan benar," ujarnya bersemangat.
Hasil imbang ini membuat Inggris gagal memenangi pertandingan pembukaan mereka dalam sembilan penampilannya di Piala Eropa dan membawa Wales menjadi pemuncak klasemen di Grup B, setelah mereka menang 2-1 atas Slovakia pada pertandingan yang dimainkan lebih awal.
Terdapat kejadian buruk pada akhir pertandingan, ketika para penggemar Rusia menyerang para penggemar Inggris, merebut bendera-bendera dan melemparkan berbagai benda, ketika para petugas bertahan di lapangan dan menyaksikan hal tersebut.
Kekisruhan itu menjadi babak terkini dalam tiga hari tiga malam dari situasi tidak tertib di kota itu, di mana para ofisial mengerahkan segenap kekuatan untuk mengatur para penggemar, ditambah lebih dari 90.000 dari fan zone, yang terkumpul di area Pelabuhan Lama.
Memunculkan talenta Pertandingan ini terlihat begitu menjanjikan bagi Inggris ketika pelatih Roy Hodgson menurunkan tim yang memunculkan talenta menyerang, memilih menggunakan kapten berpengalaman Wayne Rooney sebagai pemain tengah dan Harry Kane sebagai penyerang tunggal.
Formasi itu bekerja dengan baik ketika dua pemain yang bermain melebar Raheem Sterling dan Adam Lallana, yang mendapat dukungan bek Rose dan Kyle Walker, kerap melakukan penetrasi terhadap pertahanan Rusia.
Lallana, Dele Alli, Kane, dan Rooney memiliki sejumlah peluang pada babak pertama ketika Rusia kewalahan menghadapi mereka, namun kiper Igor Akinfeev mampu mengatasi semua ancaman yang tertuju kepada gawangnya.
Rusia terlihat menderita akibat absennya Igor Denisov akibat cedera pada pekan lalu, ketika Roman Neustadter dan Alexander Golovin, yang melakukan debut kompetitifnya, terlihat kesulitan meladeni permainan lawan.
Rusia mendapatkan pijakan pada babak kedua, melambatkan tempo permainan dan akhirnya dapat mendominasi penguasaan bola, dengan sepakan melengkung Fedor Smolov yang melebar.
Inggris kembali mendapat peluang ketika Rooney merangsek untuk melepaskan tembakan mendatar dari tepi kotak penalti. Ini menaikkan semangat mereka dan beberapa saat kemudian mereka memecah kebuntuan, ketika Dier melepaskan sepakan yang tertuju ke sudut atas gawang.
Inggris berpikir mereka telah mengamankan kemenangan namun gagal mengantisipasi umpan-umpan panjang yang ditujukan diagonal ke kotak penalti, membuat mereka masih harus bekerja keras untuk mengamankan tiket ke putaran 16 besar.